JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani, menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat arah pembangunan ekonomi hijau melalui peluncuran EU Investment Desk. Inisiatif ini disebut sebagai langkah konkret dalam membangun iklim investasi yang berkelanjutan, inklusif, dan berorientasi lingkungan.
Peluncuran EU Investment Desk pada 30 September 2025 di Jakarta dihadiri oleh Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Denis Chaibi, serta perwakilan perusahaan Eropa dan kementerian terkait. Langkah ini menandai era baru diplomasi investasi Indonesia-Uni Eropa yang berfokus pada pertumbuhan hijau dan kerja sama jangka panjang.
“Kami ingin membangun ekosistem investasi yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tapi juga memberikan dampak sosial dan lingkungan yang positif,” ujar Rosan Perkasa Roeslani, di Jakarta, Selasa (07/10).
Menurutnya, EU Investment Desk akan menjadi jembatan penting untuk mempertemukan potensi Indonesia dengan komitmen Uni Eropa terhadap investasi hijau dan berkelanjutan.
Rosan juga menegaskan, penguatan kerja sama dengan Uni Eropa bukan sekadar soal peningkatan modal asing, tetapi juga transfer teknologi ramah lingkungan, standar keberlanjutan, dan pemberdayaan pelaku usaha nasional.
“Kami ingin investor Eropa melihat Indonesia bukan hanya sebagai pasar, tetapi sebagai mitra strategis dalam menciptakan ekonomi hijau global,” tambahnya.
Berdasarkan data BKPM, negara-negara anggota Uni Eropa mencatat total Foreign Direct Investment (FDI) sebesar USD 1,376 miliar pada semester I tahun 2025, menempatkan Uni Eropa di posisi ketujuh sebagai sumber investasi terbesar bagi Indonesia. Sektor-sektor yang menjadi prioritas kerja sama antara lain energi terbarukan, manufaktur berteknologi tinggi, infrastruktur hijau, dan jasa keuangan.
Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal, Prof. Dr. Tirta Nugraha Mursitama, Ph.D., menambahkan bahwa EU Investment Desk merupakan implementasi nyata dari Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Investasi/BKPM dan Uni Eropa, serta sejalan dengan Perjanjian Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I–EU CEPA).
“Melalui EU Investment Desk, kami ingin memastikan sinergi lintas kedeputian yang mendorong investasi berkualitas, efisien, dan ramah lingkungan,” jelas Tirta.
Selain mempercepat arus investasi, inisiatif ini juga mendorong penguatan forum investasi bilateral, dialog kebijakan, dan koordinasi lintas sektor untuk meningkatkan transparansi dan kepastian berusaha di Indonesia.
Rosan optimistis, dengan dukungan EU Investment Desk dan implementasi CEPA, Indonesia akan semakin memperkokoh posisinya sebagai pusat investasi hijau di kawasan Asia Tenggara, serta membuka peluang besar bagi UMKM dan industri lokal untuk masuk ke rantai pasok global.
“Investasi hijau bukan hanya tren, tapi keharusan. Inilah masa depan ekonomi Indonesia — tumbuh bersama dunia dengan cara yang berkelanjutan,” pungkas Rosan (RED).
Discussion about this post