JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Anggota Badan Legislasi DPR RI Fraksi PDIP, Selly Andriani Gantina, menyoroti minimnya alokasi anggaran untuk pendidikan keagamaan di Indonesia. Dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Perkumpulan Guru Madrasah Mandiri (PGMM), Selly mengungkapkan bahwa dari total Rp86 triliun anggaran Kementerian Agama, hanya Rp36 triliun yang dialokasikan untuk sektor pendidikan.
“Jumlah itu harus menanggung seluruh jenjang pendidikan, mulai dari RA, MI, MTs, MA, hingga pendidikan tinggi berbasis keagamaan. Wajar jika para guru madrasah menjerit,” tegas Selly di Gedung DPR, Selasa (30/9/2025).
Menurut Selly, salah satu akar masalah adalah cara pandang pemerintah yang masih menganggap madrasah sebagai lembaga keagamaan, bukan lembaga pendidikan.
“Kalau SD, SMP ditanggung kabupaten/kota, SMA ditanggung provinsi, perguruan tinggi ditanggung pusat. Sementara madrasah semua jenjang harus ditanggung Kementerian Agama. Itu tidak adil,” ujarnya.
Selly juga menegaskan diskriminasi anggaran bukan hanya menimpa madrasah, tetapi juga pendidikan berbasis agama lain.
“Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Protestan, semua menghadapi persoalan serupa. Ini masalah nasional, bukan hanya satu agama,” imbuhnya.
Ia menegaskan perlunya regulasi baru untuk memperkuat kedudukan pendidikan keagamaan dalam sistem pendidikan nasional agar tidak terus termarjinalkan.
“Kalau diskriminasi ini dibiarkan, sampai kapanpun pendidikan keagamaan akan tertinggal. DPR harus hadir dengan regulasi yang lebih adil,” tutup Selly (RED),
Discussion about this post