JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tengah bersiap menggelar Muktamar ke-X pada 27–29 September 2025 di kawasan Ancol, Jakarta Utara. Forum ini menjadi momentum penting untuk menentukan arah kepemimpinan partai berlambang Kakbah ke depan.
Tiga nama mencuat sebagai calon kuat Ketua Umum PPP periode 2025–2030, yakni Plt Ketum saat ini Muhammad Mardiono, mantan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, dan tokoh intelektual sekaligus mantan Dubes Azerbaijan, Husnan Bey Fananie.
Menanggapi munculnya nama Agus Suparmanto yang pernah menjadi kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Mardiono menegaskan PPP terbuka bagi siapa pun yang ingin bergabung, dengan catatan harus mengikuti mekanisme partai.
“PPP ini partai kader. Tidak menutup orang lain untuk bergabung, tentu harus ada mekanismenya,” kata Mardiono kepada wartawan di Jakarta, Jumat (26/9/2025) malam.
Mardiono mengibaratkan partai layaknya sebuah rumah dengan aturan yang wajib dihormati. Ia menyebut, anggota keluarga bebas keluar-masuk, sementara orang luar harus menjaga etika.
“Kalau keluarga keluar masuk ya enggak pakai izin, tapi kalau orang lain masuk ya harus ada santunnya. Paling banter ya di ruang tamu, enggak bisa langsung ke kamar,” ujarnya.
Ia menegaskan, status sebagai “keluarga” menjadi pembeda utama dalam akses dan perlakuan di partai.
Lebih lanjut, Mardiono mengklaim telah mengantongi dukungan 70 persen pemilik suara untuk maju sebagai calon Ketua Umum PPP.
“Lebih dari 68 persen, ya 70 persen, memang sudah mendeklarasikan keinginannya agar saya melanjutkan kepemimpinan periode 2025–2030. Itu keinginan para kader,” tegasnya.
Menurut Mardiono, seorang pemimpin PPP harus dikehendaki oleh mayoritas suara. Meski demikian, ia menekankan tidak membentuk tim sukses maupun melakukan deklarasi pribadi jelang Muktamar.
“Kita lepas, saya tidak membentuk tim sukses, tidak deklarasi. Karena menurut saya, ini amanah perjuangan, bukan sekadar jabatan,” pungkasnya (RED).
Discussion about this post