CIPUTAT, RADIANTVOICE.ID – Suasana intelektual khas Mazhab Ciputat terasa kental saat Studium Generale sekaligus peresmian Sekolah Mazhab Ciputat Angkatan 1 digelar di Roemah Nena Resto, Ciputat Timur, Jumat (26/9/2025). Empat sekolah resmi dibuka, yaitu Sekolah Hukum dan Kebijakan Publik, Sekolah Feminisme dan Gerakan Perempuan, serta Sekolah Sastra dan Kepenulisan, dengan total 80 peserta hasil seleksi ketat dari lebih 350 pendaftar.
Direktur Sekolah Mazhab Ciputat Zezen Zaenal Mutaqin menegaskan, program ini bertujuan menghidupkan kembali warisan tradisi intelektual Ciputat.
“Kami ingin menghidupkan kembali warisan dan membangun tradisi intelektual Mazhab Ciputat. Ini fardu kifayah, kewajiban kolektif,” ujar Zezen.
Selain empat sekolah, terdapat dua program unggulan lain yaitu roundtable series dan klub kajian buku (KKB).
Tokoh intelektual Komaruddin Hidayat menilai, Sekolah Mazhab Ciputat merupakan langkah konkret melanjutkan tradisi berpikir kritis yang inklusif.
“Etos cinta ilmu harus terus ditegakkan. Ilmu itu mengalir ketika kita menulis, berdiskusi, dan mengajar,” kata Komaruddin.
Sementara itu, feminis Lies Marcoes Natsir menekankan pentingnya keberanian berpikir sebagai fondasi Mazhab Ciputat.
“Fondasi dari Mazhab Ciputat adalah berani berpendapat, berani berpikir, dan tidak takut mempertanyakan pandangan,” tegas Lies.
Dengan peresmian ini, Sekolah Mazhab Ciputat menyalakan kembali api intelektual yang pernah melahirkan banyak tokoh pemikir, aktivis, dan akademisi yang memberi warna penting dalam wacana Islam, demokrasi, dan kemanusiaan di Indonesia (RED).
Discussion about this post