PERU, RADIANTVOICE.ID – Warga negara Indonesia tersebut, seorang pejabat di Kedutaan Besar Indonesia di Peru, baru tiba di negara itu sekitar lima bulan lalu bersama keluarganya.
Nama Zetro Leonardo Purba mencuat ke publik setelah tragedi pembunuhan yang merenggut nyawanya di distrik Lince. Namun, di balik peristiwa tragis tersebut, Purba adalah seorang warga negara Indonesia berusia 40 tahun yang baru saja menetap di Lima untuk bekerja di Kedutaan Besar negaranya, dengan tugas di bidang administrasi dan hubungan.
Bersifat pendiam dan sangat mengutamakan keluarga, Purba tiba di Peru lima bulan lalu bersama kedua anaknya, dan tinggal di sebuah apartemen di Lince.
Zetro Leonardo Purba pernah menyelesaikan masa tugasnya sebagai Bendahara dan Perencana Rumah Tangga (BPKRT) di Konsulat Jenderal Indonesia di Melbourne, Australia, antara tahun 2019 hingga 2022.
Setelah menyelesaikan masa tugas tersebut, ia kembali ke Jakarta, ibu kota Indonesia, untuk melanjutkan pekerjaannya di Kementerian Luar Negeri. Selama pengabdiannya, ia dikenal luas karena dedikasi dan kontribusi berharganya yang diberikan kepada konsulat.
Pembunuhan di Lince
Sebagaimana dilansir dari media Peru 21, pada Senin malam saat kejadian, ketika sedang melintas di sebuah jalan di distrik itu, ia dicegat oleh tiga orang, diduga warga asing, yang menyerangnya dengan tembakan. Saat kejadian, sang istri tengah menunggunya di depan pintu masuk apartemen.
Diplomat tersebut tinggal di sebuah apartemen sewaan dekat Taman Ramón Castilla bersama istri dan anak-anaknya. Menurut informasi kepolisian, ia kerap bersepeda di sore hari karena jarak yang dekat dengan kantor kedutaan tempatnya bertugas.
Pejabat Kedutaan Besar Indonesia, Irwan Butapierre, menyatakan bahwa ia mengenal korban sebagai sosok yang tenang dan sangat mencintai keluarganya. “Peru adalah negara yang tidak aman. Dia bersepeda dengan tenang, tanpa menyangka ada bahaya, lalu ditembak. (…) Saya tidak tahu mengapa dia dibunuh,” ujarnya, sembari meminta pihak berwenang bertindak cepat untuk menangkap para pelaku (RED).
Discussion about this post