JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) mengeluarkan surat edaran resmi kepada seluruh jajaran Pimpinan Daerah dan Pimpinan Cabang di Indonesia pasca maraknya unjuk rasa yang berujung ricuh di sejumlah daerah, termasuk Jakarta dan Makassar, pada Jumat (29/8/2025).
Dalam pernyataan yang ditandatangani Ketua Presidium Anas Urbaningrum dan Sekretaris Jenderal SJ Arifin, PPI menegaskan dukungan penuh terhadap aspirasi rakyat yang disampaikan melalui aksi demonstrasi. Menurut PPI, suara rakyat, terutama dari kalangan kecil, lahir dari keprihatinan mendalam atas ketidakadilan sosial dan ekonomi.
“PPI sepenuhnya mendukung aksi unjuk rasa yang dilakukan dengan cara-cara damai sebagai bagian dari kebebasan berpendapat yang dijamin konstitusi,” tulis PPI dalam surat edarannya, Sabtu (30/8/2025).
Namun, PPI juga menyoroti ekses negatif yang muncul dalam gelombang aksi tersebut. Kerusuhan, pembakaran, penjarahan, hingga jatuhnya korban jiwa dinilai berpotensi mengaburkan isu utama yang diperjuangkan rakyat dan justru bergeser menjadi isu elite.
Korban jiwa yang tercatat antara lain Affan Kurniawan (pengemudi ojek online), Saiful Akbar (staf kecamatan Ujung Tanah), Akbar (staf DPRD Makassar), dan Sarinawati (asisten pribadi anggota DPRD Makassar). PPI menyebut semuanya berasal dari kalangan rakyat kecil, yang ironisnya justru menjadi pihak paling dirugikan.
“Sudah bukan masanya lagi menumbalkan nyawa orang kecil demi kepentingan kekuasaan. Di atas politik adalah kemanusiaan,” tegas PPI.
Sehubungan dengan itu, PPI menyerukan agar seluruh pihak menahan diri dan menempuh jalur non-kekerasan dalam menyampaikan maupun merespons aspirasi. Mereka meminta seluruh pengurus daerah hingga cabang PPI di seluruh Indonesia untuk mengajak massa melakukan pendinginan suasana (cooling down), merawat kebersamaan, serta membuka ruang dialog dengan berbagai pemangku kepentingan.
PPI menilai demokrasi Indonesia harus ditinggikan derajatnya dengan menjunjung prinsip keadaban, cara-cara yang baik, dan penghormatan terhadap nilai kemanusiaan.
“Jika amarah berubah menjadi amuk, maka aspirasi yang murni lahir dari rakyat kecil akan hilang dan tergantikan agenda-agenda lain yang elitis,” ujar pernyataan resmi itu.
Dengan demikian, PPI berharap gejolak politik dan sosial belakangan ini tidak semakin menambah luka rakyat kecil, melainkan justru membuka jalan menuju kebaikan dan kemajuan bersama sebagai satu bangsa (RED).
Discussion about this post