JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Pagi tadi, Selasa (12/08), langit Kota Malang tampak teduh, namun di sudut Kelurahan Bareng, suasana hati Asnan dan Lasmi jauh dari kata lega. Rumah kecil mereka, berdinding tembok kusam dan beratap seng tua, nyaris tak mampu menahan dingin udara pegunungan. Dengan penghasilan Rp250 ribu sebulan dari menarik sampah, Asnan memutar otak setiap hari untuk memberi makan tiga anaknya, sementara Lasmi kini mengandung anak keempat.
Di tengah kegelisahan itu, langkah kaki berderap di depan rumah mereka. Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, datang bersama rombongan. Tidak hanya membawa kata-kata, tetapi juga bantuan nyata melalui Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING).
“Hari ini pemerintah hadir. Tidak hanya untuk anak sekolah, tapi juga untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita yang belum masuk PAUD. Semua harus mendapat makanan bergizi gratis,” ujar Wihaji, menyalami Asnan.
Menuju Rumah-Rumah Rentan
Perjalanan berlanjut ke rumah Ibu Sektiawati. Hunian reyot yang nyaris roboh itu dihuni bersama putrinya, Perdania Kartika, balita berusia tiga tahun empat bulan. Lantai tanah yang dingin, atap asbes retak, dan jamban jongkok sederhana menjadi keseharian keluarga ini. Meski begitu, Sektiawati menyambut rombongan dengan senyum tipis, senyum yang mungkin tak sering ia miliki di hari-hari biasanya.
Kisah lain datang dari Rahmawati. Di usia 42 tahun, ia tengah mengandung anak ketiga dengan risiko tinggi. Bersama suaminya, tukang pasang reklame, mereka tinggal di kamar indekos dengan jamban bersama. Anak pertama masih empat tahun, dan yang kedua baru berusia dua tahun. “Kadang saya takut, tapi harus kuat,” lirih Rahmawati saat ditanya tentang kehamilannya.
Gerakan yang Menghidupkan Harapan
Di Kota Malang, GENTING tak hanya memberi bantuan pangan bergizi. Baznas Pusat membedah rumah dan memberi sembako, Kadin dan HIPMI Kota Malang membangun “Jamban Sehat” untuk 10 keluarga, Danone menyediakan air bersih dan edukasi gizi, serta Yayasan Dana Sosial Al Falah Kota Malang menyalurkan nutrisi bagi seribu keluarga.
Bagi keluarga seperti Asnan, Sektiawati, dan Rahmawati, GENTING bukan sekadar program pemerintah. Ia adalah ketukan di pintu rumah yang membawa harapan baru.
“Ini kerja bersama. Semua pihak terlibat, dari pemerintah sampai swasta, untuk memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat. Kita ingin mereka menjadi generasi emas 2045,” tegas Menteri Wihaji.
Di akhir kunjungan, suara anak-anak bercampur dengan tawa kecil orang dewasa memenuhi udara. Barangkali, di tengah segala keterbatasan, hari itu menjadi bukti bahwa harapan memang bisa datang, bahkan dari pintu yang paling rapuh sekali pun (RED).
Discussion about this post