MALANG, RADIANTVOICE.ID – Pemerintah melalui Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN terus menguatkan langkah nyata dalam menekan angka stunting di Indonesia. Melalui program GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting), berbagai pihak digandeng untuk menjadi “jembatan kemanusiaan” yang langsung menyentuh keluarga berisiko stunting (KRS).
Pada Selasa (12/8/2025) di Kota Malang, Jawa Timur, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, S.Ag., M.Pd., turun langsung meninjau kondisi KRS sekaligus menyerahkan bantuan dari para mitra. Program ini menjadi implementasi arahan Presiden Prabowo Subianto agar bantuan Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya diberikan kepada anak sekolah, tetapi juga kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD (B3).
“Hari ini pemerintah hadir melalui program GENTING. Orang tua asuhnya ada dari Baznas, Kadin, BUMN, dan korporasi. Arahan Presiden jelas, B3 juga wajib mendapat MBG, bukan hanya anak sekolah,” tegas Menteri Wihaji.
Program GENTING melibatkan konsep pentahelix, kerja sama lintas sektor yang meliputi pemerintah, swasta, komunitas, akademisi, dan media. Bantuan yang disalurkan pada kesempatan ini mencakup:
-
Bedah rumah dan sembako untuk tiga keluarga KRS oleh Baznas Pusat.
-
Pembangunan “Jamban Sehat” bagi 10 keluarga KRS dari Kadin dan HIPMI Kota Malang.
-
Penyediaan air bersih dan edukasi gizi seimbang di empat kabupaten/kota Jawa Timur oleh Danone.
-
Dukungan nutrisi bagi 1.000 sasaran dari Yayasan Dana Sosial Al Falah Kota Malang.
“Yang belum ter-cover kita bantu melalui orang tua asuh GENTING. Yang sudah ter-cover kita teruskan pendampingannya,” ujar Wihaji.
Kunjungan dimulai di Kelurahan Bareng, Kota Malang. KRS pertama yang ditemui adalah keluarga Asnan dan Lasmi. Hidup di rumah tak layak huni, Asnan bekerja sebagai penarik sampah dengan pendapatan Rp250 ribu per bulan, sambil menafkahi tiga anak dan seorang istri yang tengah hamil.
KRS kedua, keluarga Ibu Sektiawati, tinggal di rumah yang hampir roboh. Atap asbes lapuk, jamban jongkok sederhana, dan lantai tanpa keramik menjadi keseharian. Ia merawat anak balita berusia tiga tahun empat bulan.
Sementara KRS ketiga adalah keluarga Rahmawati, yang tengah hamil anak ketiga di usia 42 tahun, tergolong Kehamilan Berisiko Tinggi (Resti). Mereka tinggal di kamar indekos dengan fasilitas jamban bersama. Suami Rahmawati bekerja sebagai pemasang reklame dengan penghasilan tak menentu, sementara dua anaknya yang lain masih balita.
Kunjungan Menteri Wihaji bukan sekadar seremonial, melainkan bukti bahwa negara hadir di tengah warga yang membutuhkan. Program GENTING diharapkan menjadi gerakan berkelanjutan yang mempertemukan keluarga-keluarga rentan dengan para “orang tua asuh” yang siap memberikan dukungan, baik dari segi gizi, hunian, sanitasi, maupun pendidikan pola asuh.
“Ini bukan bantuan sesaat. Kita ingin memastikan setiap anak Indonesia tumbuh sehat, cerdas, dan berdaya saing menuju Generasi Emas 2045,” tutup Wihaji (RED)
Discussion about this post