JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, M. Sarmuji, melontarkan sindiran ringan namun tajam kepada politisi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan, dalam diskusi publik bertajuk “Quo Vadis Pemilu Indonesia? Dampak Putusan MK No.135/PUU-XXII/2024 terhadap Pemilu Serentak 2024”, di Kantor DPP Partai Golkar, Kamis (24/7).
Dalam sambutannya, Sarmuji menyebut Arteria sebagai sahabat dekatnya di dapil yang sama, namun tak lupa menyentil posisi Arteria yang gagal melaju ke Senayan pada Pemilu 2024.
“Kalau Pak Arteria Dahlan di Golkar, harusnya saat ini sudah sampai Senayan,” ucap Sarmuji disambut tawa hadirin.
Sarmuji mengacu pada keunggulan sistem internal Partai Golkar yang dinilai lebih stabil dan memberikan kepastian hukum kepada para calon legislatif.
“Salah satu keunggulan Golkar itu adanya kepastian hukum. Kalau caleg terpilih, nyaris mustahil diganggu gugat,” lanjutnya sambil mencontohkan kasus Ravindra Airlangga, putra Ketua Umum Partai Golkar saat itu, yang tetap tidak bisa menggantikan caleg terpilih meski memiliki status sebagai anak ketua umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
Sarmuji menekankan bahwa sistem meritokrasi dan kepastian hukum dalam internal Golkar menjadi pembeda dari partai-partai lain, sekaligus perbedaan dinamika internal di partai lain
Pernyataan ini memicu gelak tawa peserta diskusi, termasuk para anggota DPR RI, akademisi, dan tokoh-tokoh senior yang hadir.
Meski dikemas dengan guyonan, pernyataan Sarmuji mencerminkan kritik terhadap ketidakpastian dalam sistem pencalegan di luar Partai Golkar dan sekaligus mengukuhkan Golkar sebagai partai dengan sistem kaderisasi yang mapan.
Diskusi Publik Bidang Kebijakan Hukum dan HAM DPP Partai Golkar ini dihadiri Mantan Ketua MK, Mahfud MD, dan Guru Besar Ilmu Politik UI, Valina Singka Subekti (RED).
Discussion about this post