JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Pernyataan kontroversial Wakil Ketua Umum PKB yang juga Menko PMK, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, dalam acara Pengukuhan PB IKA PMII mendapat tanggapan tegas dari mantan Ketua Umum PB HMI, Arief Rosyid Hasan.
Dalam pidatonya, Cak Imin menyebut, “Kalau ada yang tak tumbuh dari bawah pasti bukan PMII, pasti itu HMI.” Ungkapan ini dinilai Arief sebagai pernyataan yang ahistoris, simplistik, dan menyesatkan.
“HMI bukan tumbuh dari elit kekuasaan, tetapi dari semangat keumatan dan kebangsaan yang lahir dari masyarakat bawah, khususnya mahasiswa di masa penjajahan dan revolusi,” ujar Arief dalam pernyataan tertulisnya, Senin (14/7).
Arief menegaskan bahwa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), yang berdiri sejak 5 Februari 1947, merupakan organisasi mahasiswa tertua di Indonesia dan lahir dari rahim kampus, bukan dari ruang istana.
“Jutaan kader HMI berasal dari kampus-kampus daerah, pesantren, dan keluarga sederhana yang menjadikan HMI sebagai alat perjuangan untuk naik kelas melalui ilmu, iman, dan amal,” lanjutnya.
Sebagai pejabat negara, menurut Arief, Cak Imin seharusnya lebih bijak dalam menyampaikan pernyataan, apalagi yang menyangkut sejarah dan kiprah organisasi mahasiswa.
“Kami menghormati PMII sebagai saudara seperjuangan. Tapi keliru jika perbedaan pendekatan dijadikan alasan untuk saling merendahkan. Itu tidak mendidik publik, apalagi generasi muda,” tegasnya.
Arief juga mengingatkan bahwa sejarah gerakan mahasiswa di Indonesia bukan tentang superioritas satu organisasi atas lainnya, melainkan kontribusi kolektif dari berbagai elemen—termasuk HMI, PMII, GMNI, PMKRI, GMKI, dan KAMMI—yang telah ikut membangun bangsa.
Ia mengajak seluruh pihak untuk menempatkan sejarah secara adil dan tidak menjadikannya alat untuk menjatuhkan organisasi lain.
“Pernyataan seperti itu hanya memperkeruh suasana dan menciptakan polarisasi yang tidak perlu,” pungkas Arief Rosyid (RED).
Discussion about this post