JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyambut langsung kedatangan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim, di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, dalam kunjungan khusus yang menandai eratnya hubungan kedua negara sekaligus komitmen regional terhadap stabilitas dan integrasi kawasan Asia Tenggara.
Tiba sekitar pukul 13.07 WIB, PM Anwar disambut penuh hangat oleh Presiden Prabowo. Keduanya tampak berpelukan dan bersalaman akrab di bawah tangga pesawat, sebelum berjalan berdampingan melewati pasukan jajar kehormatan diiringi musik tradisional Indonesia.
Dalam rangkaian acara penyambutan, Prabowo turut memperkenalkan sejumlah pejabat tinggi Indonesia kepada PM Anwar, antara lain Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, serta Gubernur Jakarta Pramono Anung. Setelah itu, kedua pemimpin melanjutkan perjalanan bersama menggunakan satu mobil menuju Istana Merdeka untuk melangsungkan pertemuan tertutup.
Menurut Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya, kunjungan ini berangkat dari inisiatif langsung PM Anwar yang menghubungi Presiden Prabowo secara pribadi guna mengadakan diskusi strategis pasca KTT ke-46 ASEAN di Kuala Lumpur pada Mei lalu.
“PM Anwar menelepon khusus ingin segera bertemu dan berdiskusi dengan Presiden Prabowo,” jelas Teddy.
Dalam pertemuan sebelumnya di KTT ASEAN, Presiden Prabowo mengusulkan dan secara terbuka menyatakan dukungannya agar Papua Nugini bisa bergabung menjadi anggota penuh ASEAN. Usulan ini dianggap sebagai langkah strategis memperluas pengaruh regional dan memperkuat ketahanan kawasan Asia Tenggara.
“Dengan populasi ASEAN yang diperkirakan mencapai 700 juta jiwa—nyaris setara dengan populasi Eropa—Prabowo menekankan bahwa solidaritas dan stabilitas kawasan adalah hal yang harus dijaga bersama,” ujar Teddy.
Dalam siaran pers Sekretariat Presiden, disebutkan bahwa Presiden Prabowo melihat bergabungnya Papua Nugini sebagai peluang memperluas jejaring kerja sama regional, memperkuat ketahanan kawasan, dan menjawab tantangan geopolitik masa depan. Terlebih, Papua Nugini berbatasan langsung dengan wilayah timur Indonesia, menjadikannya mitra strategis dalam geopolitik ASEAN.
Saat ini, ASEAN telah memiliki 10 anggota tetap, dengan Timor Leste bersiap menjadi anggota ke-11 pada Oktober 2025. Jika Papua Nugini bergabung, maka akan memperkokoh posisi ASEAN sebagai blok regional yang lebih inklusif dan berpengaruh di tataran global.
Kunjungan PM Anwar Ibrahim hari ini tidak hanya mempererat hubungan bilateral Indonesia–Malaysia, tetapi juga menandai kesepahaman kuat dua negara dalam mendorong diplomasi regional berbasis nilai solidaritas, stabilitas, dan kolaborasi strategis di Asia Tenggara (RED).
Discussion about this post