TEHERAN, RADIANTVOICE.ID – Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, menyampaikan ucapan selamat kepada rakyat Iran atas apa yang ia sebut sebagai kemenangan besar terhadap rezim Israel dan Amerika Serikat. Dalam pesan video ketiganya pada Kamis (27/6), Khamenei menyebut serangan balasan Iran telah “hampir menghancurkan” kekuatan militer Israel dan menunjukkan ketangguhan Iran di mata dunia.
“Terlepas dari semua propaganda dan klaim mereka, rezim Zionis nyaris dihancurkan dan dilumpuhkan oleh pukulan Republik Islam,” tegas Khamenei sebagaimana dilansir Kantor Berita Republik Islam Iran, Kamis (26/06)
Dalam pernyataannya, Khamenei mendoakan para komandan dan ilmuwan Iran yang gugur dalam agresi Israel terakhir, seraya menegaskan bahwa serangan balik Iran adalah sesuatu yang bahkan “tak pernah terlintas di benak musuh.”
Ia menyebut Angkatan Bersenjata Iran berhasil menembus sistem pertahanan berlapis milik Israel dan menghantam pusat-pusat militer serta urban mereka menggunakan serangan misil yang terukur dan mematikan.
“Balasan ini menyampaikan pesan jelas bahwa siapa pun yang menyerang Republik Islam harus membayar harga sangat mahal,” ujarnya.
Ayatollah Khamenei juga menyampaikan ucapan selamat atas kemenangan Iran melawan campur tangan langsung Amerika Serikat. Menurutnya, AS terpaksa turun tangan karena khawatir Israel akan runtuh total. Namun, intervensi Washington dianggap gagal total.
“Mereka tidak berhasil menciptakan kerusakan berarti. Bahkan serangan terhadap fasilitas nuklir kita harus digugat secara hukum di pengadilan internasional,” ujarnya.
Khamenei menyebut Presiden AS Donald Trump telah “melebih-lebihkan keadaan dengan cara yang tidak lazim,” yang menurutnya adalah bukti bahwa sebenarnya AS gagal mencapai tujuannya.
Lebih lanjut, ia mengungkap bahwa Iran telah menyerang Pangkalan Al Udeid di Qatar, salah satu basis militer utama AS di kawasan.
“Mereka yang biasanya membesar-besarkan kini justru meremehkan, seolah-olah tidak terjadi apa-apa, padahal peristiwa besar telah terjadi,” tegasnya.
Menurut Khamenei, kemampuan Iran untuk menyerang aset militer AS di kawasan kapan pun diperlukan bukanlah hal kecil, dan dapat kembali terjadi jika ada agresi lanjutan.
Kemenangan Ketiga: Rakyat Bersatu, Satu Suara
Khamenei kemudian memuji kesatuan luar biasa rakyat Iran yang menurutnya “berjumlah hampir 90 juta” dan berdiri dengan satu suara mendukung militer mereka. Ia menyebut ini sebagai kemenangan ketiga — kemenangan solidaritas nasional.
Menanggapi pernyataan Trump bahwa rakyat Iran harus “menyerah”, Khamenei menyebut bahwa isu ini telah melampaui nuklir atau pengayaan uranium. “Ini tentang memaksa Iran tunduk,” ujarnya.
“Tetapi pernyataan seperti itu terlalu besar untuk diucapkan oleh seorang presiden Amerika,” sindirnya.
Ia menambahkan bahwa sejak awal Revolusi Islam, AS telah menggunakan berbagai dalih – dari HAM, demokrasi, hingga misil – untuk menekan Iran. “Di balik semua alasan itu, tujuannya satu: menundukkan Iran.”
Khamenei menekankan bahwa tidak ada logika yang membenarkan tuntutan agar suatu bangsa menyerah. Menurutnya, Iran adalah bangsa besar dengan peradaban dan warisan budaya yang jauh lebih tua dan kaya dibanding Amerika.
“Meminta bangsa seperti itu untuk menyerah hanyalah omong kosong yang akan ditertawakan oleh orang-orang bijak dan berakal,” ujarnya.
Di akhir pesannya, Ayatollah Khamenei memanjatkan doa untuk kemenangan dan keluhuran bangsa Iran (RED).
Discussion about this post