ANKARA, RADIANTVOICE.ID – Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada Minggu (23/6/2025) memastikan tidak terdapat peningkatan tingkat radiasi di luar lokasi usai serangan terhadap tiga fasilitas nuklir Iran, termasuk situs penting di Fordo.
“IAEA akan memberikan penilaian lebih lanjut tentang situasi di Iran seiring masuknya informasi baru,” tulis badan tersebut melalui akun resmi di platform X.
Dikutip dari Anadolu, konfirmasi IAEA ini hadir di tengah meningkatnya kekhawatiran global setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa pasukan AS telah melakukan serangan udara “sangat sukses” terhadap tiga fasilitas nuklir Iran. Pernyataan Trump disampaikan pada Minggu malam waktu Washington dan langsung memicu lonjakan ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Ketegangan dimulai sejak 13 Juni, ketika Israel melancarkan serangan udara ke berbagai lokasi di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir, yang kemudian dibalas oleh Iran dengan serangan rudal ke wilayah Israel.
Pihak berwenang Israel melaporkan sedikitnya 25 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka akibat serangan rudal Iran. Sementara itu, Kementerian Kesehatan Iran menyebut bahwa sedikitnya 430 warga tewas dan lebih dari 3.500 lainnya luka-luka akibat serangan militer Israel.
Situasi di kawasan kini dinilai semakin genting, dan berbagai pihak menyerukan agar konflik tidak berkembang menjadi perang besar yang melibatkan kekuatan regional maupun internasional. IAEA mengingatkan bahwa pihaknya terus memantau ketat perkembangan di Iran, khususnya terkait kondisi fasilitas nuklir yang telah menjadi target serangan (RED).
Discussion about this post