TEHERAN, RADIANTVOICE.ID – Seorang komandan senior Garda Revolusi Iran dilaporkan tewas dalam sebuah serangan udara yang dilancarkan Israel di Kota Qom, Iran tengah, Jumat (20/6). Informasi ini disampaikan langsung oleh Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz.
Komandan yang tewas diidentifikasi sebagai Saeed Izadi, pemimpin Korps Palestina dari Pasukan Quds – unit elit Garda Revolusi Iran yang bertanggung jawab atas operasi luar negeri. Ia dikabarkan tewas saat serangan menghantam sebuah apartemen di kawasan pusat Kota Qom.
“Saeed Izadi adalah tokoh penting dalam jaringan perlawanan proksi Iran di kawasan. Ia punya peran langsung dalam menyuplai, melatih, dan memfasilitasi kelompok-kelompok bersenjata seperti Hamas dan Hezbollah,” ujar Katz dalam pernyataannya sebagaimana dilansir dari Sky News, Sabtu (21/06).
Media lokal Iran sebelumnya telah melaporkan bahwa sebuah gedung di Kota Qom terkena serangan udara pada dini hari, meskipun belum memberikan rincian lebih lanjut tentang korban atau pelaku.
Pasukan Quds dikenal luas sebagai otak di balik “Poros Perlawanan” (Axis of Resistance), sebuah jaringan aliansi militan yang mencakup Hezbollah di Lebanon, kelompok-kelompok di Suriah, serta Hamas dan Jihad Islam di Palestina.
Korps Palestina di bawah komando Izadi memiliki misi khusus memperkuat Hamas dan faksi-faksi bersenjata di Gaza dengan pelatihan militer, persenjataan, dan logistik.
Namun sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu terhadap Israel yang menewaskan lebih dari 1.200 orang, balasan militer Israel secara sistematis telah melemahkan struktur militer dan jaringan komunikasi kelompok-kelompok tersebut, termasuk Hezbollah di Lebanon selatan.
Serangan terhadap Izadi diyakini sebagai bagian dari strategi Israel untuk melumpuhkan kendali operasional Iran atas proksi-proksinya di Timur Tengah, sekaligus memperluas medan tekanan terhadap Teheran di tengah meningkatnya tensi konflik kawasan.
Jika dikonfirmasi secara resmi oleh Iran, kematian Izadi akan menjadi salah satu pukulan paling telak terhadap jajaran tinggi Pasukan Quds sejak kematian Qassem Soleimani pada tahun 2020.
Pemerintah Iran hingga berita ini diturunkan belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait identitas korban maupun respons terhadap serangan tersebut.
Namun pengamat menilai, pembunuhan terhadap Saeed Izadi bisa menjadi titik eskalasi baru dalam konflik antara Israel dan Iran yang terus memanas dalam beberapa minggu terakhir (RED).
Discussion about this post