CHINA, RADIANTVOICE.ID – Presiden China Xi Jinping secara tegas menyerukan penghentian segera serangan Israel ke Iran dan memperingatkan bahwa konflik bersenjata ini berpotensi meluas ke kawasan yang lebih luas. Seruan ini disampaikan Xi dalam percakapan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, seperti dirilis oleh Kementerian Luar Negeri China, Kamis (19/6).
“Pihak-pihak yang berkonflik, terutama Israel, harus menghentikan tembakan sesegera mungkin untuk mencegah situasi kian memburuk dan dengan tegas menghindari meluasnya perang,” ujar Xi seperti dikutip dari CNN International.
Xi juga menekankan pentingnya peran “negara-negara besar” dalam meredakan ketegangan dan bukan justru menyulut konflik lebih lanjut. “Masyarakat internasional, terutama negara-negara besar yang memiliki pengaruh khusus terhadap pihak-pihak yang berkonflik, seharusnya berupaya mendorong pendinginan situasi, bukan sebaliknya,” ucapnya.
Pernyataan ini mencerminkan keprihatinan Beijing atas eskalasi militer yang terus berlanjut sejak 13 Juni, ketika Israel meluncurkan serangan besar-besaran ke wilayah Iran dengan dalih menanggapi ancaman nuklir dan program rudal balistik Teheran. Serangan Israel dilaporkan tidak hanya menargetkan fasilitas militer, tetapi juga permukiman sipil, menimbulkan korban jiwa dalam jumlah besar.
Iran merespons cepat dengan meluncurkan ratusan roket dan rudal ke wilayah Israel. Saling serang antara kedua negara terus berlanjut, menciptakan ketegangan geopolitik serius di kawasan Timur Tengah.
Sementara itu, juru bicara Kremlin Yuri Ushakov menyatakan bahwa Presiden Putin dan Xi sepakat mengutuk tindakan Israel yang dianggap melanggar Piagam PBB dan hukum internasional. Keduanya menegaskan dukungan pada solusi politik, bukan militer, atas konflik yang juga terkait dengan program nuklir Iran.
“Baik Moskow maupun Beijing meyakini tidak ada solusi militer atas situasi ini,” kata Ushakov, seperti dilansir Reuters.
Di tengah memanasnya konflik, Amerika Serikat turut mengerahkan kekuatan dengan mengirimkan tiga jenis jet tempur mutakhir ke Israel. Presiden Donald Trump bahkan mempertimbangkan opsi pengerahan militer lebih besar, meski dalam konferensi pers terbaru, ia masih memberikan jawaban mengambang terkait keterlibatan langsung Washington dalam perang ini.
Ketegangan terus meningkat dan dunia internasional kini menanti apakah diplomasi dapat menahan laju konflik, atau justru menyaksikan babak baru perang besar yang melibatkan kekuatan global (RED).
Discussion about this post