JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyatakan kesiapan penuh untuk mendukung langkah pemerintah dalam mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari wilayah terdampak konflik bersenjata antara Iran dan Israel yang kian memanas dalam beberapa hari terakhir.
Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal Kristomei Sianturi, mengungkapkan bahwa Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto telah menginstruksikan jajaran terkait untuk melakukan koordinasi aktif dengan kementerian dan lembaga terkait guna memastikan kelancaran proses evakuasi.
“Mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan di lapangan. TNI juga menyiagakan unsur-unsur pendukung yang diperlukan sesuai perkembangan situasi dan kebutuhan pemerintah,” ujar Kristomei dalam keterangan tertulis, Jumat (20/6).
Merujuk pada data dari Kementerian Luar Negeri, terdapat 578 WNI yang tercatat tinggal di Iran dan Israel. Rinciannya, 386 WNI berada di Iran dan 192 di Israel. Dari jumlah tersebut, sebanyak 115 WNI di Iran dan 11 WNI di Israel telah menyatakan bersedia untuk dievakuasi, sebagian besar dari mereka merupakan pelajar dan mahasiswa yang tinggal di wilayah-wilayah yang saat ini dikategorikan rawan.
Evakuasi ini akan melibatkan Crisis Response Team (CRT), tim gabungan TNI yang beranggotakan 34 personel terlatih. Tim ini dirancang untuk menangani evakuasi warga negara dalam kondisi krisis internasional, dengan kemampuan operasional di lapangan dan dukungan logistik penuh.
Evakuasi dari Iran akan dilakukan melalui jalur udara ke Baku, Azerbaijan, pada Jumat (20/6), dengan estimasi perjalanan sekitar 30 jam. Para WNI akan transit selama dua malam di Baku sebelum melanjutkan penerbangan menuju Indonesia pada Minggu, 22 Juni 2025.
Sementara itu, proses evakuasi WNI dari Israel akan difasilitasi melalui jalur darat ke Amman, Yordania, sebelum diterbangkan ke Tanah Air.
Instruksi Langsung Presiden dan Kesiagaan Diplomatik
Presiden RI Prabowo Subianto telah memberikan persetujuan atas pelaksanaan evakuasi, menyusul eskalasi serangan antara Iran dan Israel yang kini meluas ke target-target sipil.
“Dari perkembangan dua hari ini di mana intensitas semakin meningkat, yang disasar juga bukan saja target-target militer tapi juga target-target sipil, maka saya memutuskan untuk meningkatkan level kesiagaan di Kedutaan Teheran dari level siaga 2 jadi siaga 1,” kata Menteri Luar Negeri Sugiono.
Langkah cepat pemerintah dan TNI ini menegaskan komitmen konstitusional Indonesia dalam melindungi warganya di luar negeri, terlebih dalam situasi konflik yang dinamis dan berisiko tinggi. Dengan kesiapan personel, armada, dan koordinasi diplomatik yang intensif, operasi evakuasi ini diharapkan dapat berjalan lancar tanpa mengorbankan keselamatan satu pun WNI.
Evakuasi bukan hanya soal teknis pemulangan, tetapi juga tentang memastikan bahwa negara hadir melindungi rakyatnya, di mana pun mereka berada (RED).
Discussion about this post