TEHERAN, RADIANTVOICE.ID – Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, menegaskan bahwa bangsa Iran akan “berdiri teguh” melawan perang yang dipaksakan terhadap negaranya.
Dalam pesan yang disiarkan televisi pada Rabu (19/6), di tengah agresi Israel yang terus berlanjut terhadap Republik Islam Iran, Ayatollah Khamenei menyatakan bahwa rakyat Iran tidak akan pernah tunduk pada “bentuk pemaksaan apa pun.”
“Bangsa Iran akan berdiri teguh menghadapi perang yang dipaksakan, sebagaimana mereka akan tegas menolak perdamaian yang dipaksakan,” ujarnya sebagaimana dilansir dari Iran Daily, Kamis (19/06)..
Pemimpin Revolusi Islam juga memuji rakyat Iran atas sikap mereka yang “tenang, berani, dan tepat waktu” dalam menyikapi serangan-serangan yang dilancarkan Israel. Ia menilai respons berani dari rakyat menunjukkan tingkat kematangan, serta kekuatan spiritual dan intelektual bangsa ini.
“Ini adalah bangsa yang tidak akan pernah menyerah pada bentuk pemaksaan apa pun,” tegas Khamenei.
Merespons retorika perang terbaru dari Presiden AS Donald Trump, Ayatollah Khamenei memperingatkan bahaya intervensi militer Amerika. “Mereka yang bijaksana, yang benar-benar memahami Iran, rakyatnya, dan sejarah panjangnya, tidak akan pernah berbicara dengan bahasa ancaman kepada bangsa ini. Iran tidak akan tunduk,” katanya.
Ia pun mengingatkan: “Amerika Serikat harus memahami—setiap invasi militer AS pasti akan menimbulkan konsekuensi yang tidak dapat dibalikkan.”
Pesan tegas ini disampaikan saat perang yang dipaksakan oleh Israel terhadap Iran telah memasuki hari keenam pada Rabu. Perang ini dimulai pada Jumat pekan lalu, yang menyebabkan terbunuhnya sejumlah komandan militer senior, ilmuwan nuklir, serta warga sipil Iran.
Agresi brutal tersebut terus berlangsung dan bahkan meningkat dalam lima hari terakhir.
Sebagai respons, Iran meluncurkan operasi balasan bertajuk True Promise III pada Jumat malam, yang menargetkan berbagai titik intelijen militer strategis milik rezim Israel. Sebelas fase serangan telah dilancarkan, menimbulkan kerugian besar dan menciptakan ketakutan di kalangan warga Israel yang bersembunyi di dalam terowongan bawah tanah.
Sementara itu, pada Selasa, Donald Trump kembali mengeluarkan ancaman kepada Iran dengan menuduhnya sedang mengejar senjata nuklir. Namun, para pejabat Iran menegaskan bahwa negara mereka tidak sedang berlomba membuat senjata nuklir, melainkan siap membela integritas wilayah dan kedaulatan Republik Islam Iran (RED).
Discussion about this post