TEHERAN, RADIANTVOICE.ID – Kepala Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), Mohammad Eslami, menuding Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, memainkan peran destruktif terhadap program nuklir damai Republik Islam Iran.
Dalam pernyataannya pada Rabu (19/6), Eslami menegaskan bahwa Grossi gagal menjalankan tanggung jawabnya secara profesional dalam menangani isu nuklir Iran. Ia menyebut peran destruktif Grossi akan tercatat dalam sejarah.
“Penundaan dan kelambanan Grossi justru memberi peluang bagi rezim Israel untuk memajukan agenda ilegal mereka terhadap Iran,” kata Eslami sebagaimana dinukil dari Iran Daily, Kamis (19/06).
Lebih lanjut, Eslami menekankan bahwa bangsa Iran tidak akan tunduk pada tekanan maupun penindasan, sembari memuji kebanggaan nasional dan ketahanan rakyatnya.
Menanggapi situasi fasilitas nuklir Iran setelah serangan militer oleh Israel, Eslami menyatakan bahwa semua instalasi nuklir berada dalam kondisi aman dan tetap beroperasi.
Ia juga mengapresiasi semangat tinggi para staf AEOI yang tetap siaga dan menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi. “Harga diri dan kekuatan telah tertanam dalam jiwa rakyat Iran. Mereka tak pernah menyerah pada tekanan kekuatan mana pun,” ucapnya.
Eslami menegaskan kepada musuh bahwa agresi militer terhadap Iran tidak akan membawa hasil apa pun.
Sementara itu, dalam wawancara terpisah dengan jurnalis CNN Christiane Amanpour pada Selasa (18/6), Rafael Grossi menyatakan bahwa IAEA tidak memiliki bukti bahwa Iran tengah mengembangkan program senjata nuklir.
“Apa yang kami laporkan adalah bahwa kami tidak menemukan bukti adanya upaya sistematis Iran untuk menuju senjata nuklir,” ujar Grossi.
Ia menambahkan bahwa temuan badan internasional itu juga sejalan dengan sumber independen lainnya.
Pernyataan ini memperkuat klaim berulang kali Iran bahwa program nuklirnya bersifat damai dan transparan, meskipun terus mendapat tekanan dari negara-negara Barat dan Israel (RED).
Discussion about this post