JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Menyikapi meningkatnya eskalasi militer antara Iran dan Israel, Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengerahkan Crisis Response Team (CRT) yang terdiri dari 34 personel gabungan lintas matra untuk siaga penuh dalam misi evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari wilayah konflik tersebut.
Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal TNI Kristomei Sianturi, mengungkapkan bahwa tim khusus ini dirancang untuk bergerak cepat dalam situasi krisis internasional, dengan tugas utama memastikan keselamatan dan pemulangan WNI yang terdampak konflik bersenjata.
“Tim CRT saat ini siaga penuh di Jakarta dan siap dikerahkan kapan saja. Mereka akan berperan aktif dalam pengamanan, pendampingan, dan evakuasi jika situasi memburuk,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (19/6).
Tim ini menjadi komponen penting dalam diplomasi pertahanan dan peran konstitusional TNI untuk melindungi warga negara, baik di dalam maupun di luar negeri.
Evakuasi Bertahap, Dukungan Pesawat Disiapkan
Sementara itu, TNI Angkatan Udara juga menyatakan kesiapan armada pendukung berupa pesawat Hercules dan Boeing, berikut kru dan pasukan pendamping. Meski belum ada perintah resmi untuk terbang, jajaran TNI AU menyatakan siap diberangkatkan kapan pun dibutuhkan.
“Evakuasi adalah tugas kemanusiaan yang kami siapkan dengan serius. Pesawat dan personel kami dalam status siap gerak,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadnyana.
Menurut Kementerian Luar Negeri RI, sebanyak 578 WNI tercatat berada di Iran dan Israel — terdiri dari 386 orang di Iran dan 192 orang di Israel. Dari jumlah itu, 126 orang telah menyatakan kesiapan untuk dievakuasi, sebagian besar adalah pelajar dan mahasiswa yang berada di wilayah rawan.
WNI dari Iran akan dievakuasi terlebih dahulu menuju Baku, Azerbaijan, pada Jumat (20/6) pukul 07.00 waktu setempat. Mereka dijadwalkan transit dua malam sebelum terbang ke Indonesia dengan pesawat komersial pada Minggu (22/6). Sementara evakuasi dari Israel akan dilakukan melalui Amman, Yordania.
Meski belum terjun langsung ke lokasi, kehadiran tim CRT menjadi sinyal keseriusan Indonesia dalam merespons krisis global yang membahayakan warganya. Pengalaman TNI dalam evakuasi dari Yaman, Afganistan, dan Sudan sebelumnya menjadi bukti kesiapan dan profesionalisme pasukan dalam menjalankan operasi lintas batas negara.
“Konflik Timur Tengah sangat dinamis. Oleh karena itu, kami harus tetap adaptif, cepat, dan terukur dalam setiap langkah,” tegas Kristomei.
Kehadiran tim khusus TNI sekaligus menjadi simbol bahwa negara hadir di tengah warganya, bahkan saat jarak ribuan kilometer memisahkan. Dalam situasi genting ini, kesiapan taktis dan respons cepat menjadi taruhan diplomasi dan kemanusiaan Indonesia di panggung global (RED).
Discussion about this post