TEHERAN, RDAIANTVOICE.ID – Kementerian Pertahanan Iran mengumumkan bahwa pihaknya telah menggunakan rudal jenis baru yang tidak terdeteksi dalam serangan terhadap fasilitas intelijen Israel, dan menyatakan bahwa serangan tersebut berhasil menembus lapisan pertahanan udara yang didukung oleh Amerika Serikat.
Juru bicara Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal Reza Talaei-Nik, pada Selasa (17/6), menyebut bahwa rudal yang digunakan dalam serangan kali ini “tidak dapat dilacak atau dicegat”.
“Serangan ini menjadi kejutan bagi musuh,” ujar Talaei-Nik sebagaimana dilansir dari Kantor Berita Republik Islam Iran, IRNA.
“Mereka akan menyaksikan lebih banyak lagi setelah ini,”imbuhnya.
Ia menegaskan bahwa target dihantam dengan rudal presisi tinggi, meskipun dijaga oleh “lapisan pertahanan yang sangat kuat” di sekitar fasilitas militer dan intelijen Israel.
Talaei-Nik juga menyebut bahwa serangan ini menunjukkan celah pada sistem keamanan dan intelijen Israel, yang selama ini dianggap sebagai salah satu yang paling canggih di kawasan.
“Mereka telah lama membanggakan keunggulan intelijennya. Namun kini, sebuah pusat keamanan dan intelijen mereka telah diserang secara langsung,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia memperingatkan bahwa Israel tidak siap menghadapi konflik berkepanjangan. “Berdasarkan 75 tahun pengalaman serta berbagai pertimbangan strategis militer dan non-militer, rezim Zionis tidak akan mampu bertahan dalam perang yang panjang,” katanya.
Talaei-Nik juga mengungkap bahwa Angkatan Bersenjata Iran telah dipersenjatai dengan sistem senjata mutakhir yang belum sepenuhnya dikerahkan. “Banyak sistem canggih kami yang bahkan belum digunakan dalam operasi apa pun,” tambahnya.
Sampai saat ini, pihak Israel belum mengonfirmasi klaim tersebut, sementara situasi di kawasan masih dalam pengawasan ketat oleh komunitas internasional (RED).
Discussion about this post