TEHERAN, RADIANTVOICE.ID – Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengadakan percakapan telepon dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman pada Sabtu (15/6), di tengah meningkatnya ketegangan kawasan akibat serangan Israel ke wilayah Iran.
Dalam pernyataannya, Pezeshkian menekankan bahwa sejak menjabat, ia berkomitmen untuk memajukan perdamaian, stabilitas, dan keamanan di kawasan. Namun, menurutnya, rezim Israel secara konsisten menjadi penghalang utama terhadap setiap upaya kemajuan yang dilakukan Iran.
“Serangan terbaru yang dilakukan rezim Zionis terhadap Iran merupakan bukti nyata dari sifat agresifnya,” tegas Pezeshkian sebagaimana dilansir dari Iran Daily.
Sebagai tanggapan, Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengecam keras tindakan militer Israel terhadap Iran dan menyampaikan belasungkawa kepada pemerintah serta rakyat Iran atas gugurnya puluhan warga sipil dalam serangan tersebut. Ia menegaskan solidaritas penuh Kerajaan Arab Saudi terhadap Iran dan menekankan bahwa seluruh dunia Islam bersatu mendukung rakyat Iran.
Di kesempatan terpisah, Pezeshkian juga berbicara lewat sambungan telepon dengan Emir Qatar, Tamim bin Hamad Al Thani. Dalam percakapan itu, Pezeshkian menyampaikan bahwa Amerika Serikat turut mendukung agresi Israel dan mencoba memaksakan kehendaknya terhadap Iran melalui tekanan.
“Namun, saya yakin solidaritas dan koordinasi di antara negara-negara Islam dapat meruntuhkan rezim Zionis dan menghentikan agresinya, khususnya terhadap rakyat Gaza yang tidak bersalah,” ujar Pezeshkian.
Menanggapi hal tersebut, Emir Qatar menyebut serangan Israel sebagai “tindakan pengecut” dan menyatakan bahwa Republik Islam Iran memiliki hak penuh untuk membela diri dan merespons serangan tersebut.
Pernyataan-pernyataan ini memperkuat konsolidasi dukungan dunia Islam terhadap Iran, sekaligus memperlihatkan kecaman luas terhadap tindakan militer Israel yang dianggap mengganggu stabilitas kawasan Timur Tengah (RED).
Discussion about this post