JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Isu reshuffle kabinet kembali mencuat ke permukaan. Sorotan publik makin tajam sejak momen kedekatan Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam Upacara Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2025 lalu.
Tak hanya itu, kunjungan Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad ke kediaman Megawati bersama Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menambah panas spekulasi. Mereka disambut langsung oleh Ketua DPR RI Puan Maharani dan jajaran elite PDIP.
Di tengah riuh isu tersebut, Presiden PKS Al Muzzammil Yusuf buka suara. Ia menegaskan bahwa reshuffle adalah sepenuhnya kewenangan Presiden.
“Pertama-tama, soal reshuffle adalah hak prerogatif Presiden. Semua pihak harus menghormati itu, karena dijamin oleh UUD dan undang-undang,” ujar Muzzammil saat ditemui di DPP PKS, Pasar Minggu, Kamis (5/6).
Ia juga menyebut bahwa dalam dinamika koalisi, dialog antarpihak memang biasa terjadi, namun keputusan akhir tetap di tangan kepala negara.
“Dalam dialog koalisi, tentu kita berdiskusi. Tapi tetap dengan penghormatan penuh terhadap hak prerogatif Presiden,” ujarnya.
Menurutnya, Presiden Prabowo memiliki wewenang penuh mengevaluasi kinerja para menteri. Jika ada pergantian, itu adalah bagian dari strategi pemerintahan.
“Siapa yang berkinerja baik atau tidak, itu sepenuhnya hak Presiden. Kalau ada yang diganti, kami hormati,” tutupnya.
Dengan makin intensnya sinyal-sinyal politik lintas partai, publik kini menanti: apakah reshuffle benar-benar akan terjadi dalam waktu dekat (RED)
Discussion about this post