BENGKAYANG, RADIANTVOICE.ID — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan komitmennya terhadap pencapaian swasembada pangan nasional dalam sambutannya pada acara Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II yang digelar serentak di 36 Polda se-Indonesia dan dipusatkan di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Kamis (5/6).
Dalam acara yang juga diikuti secara virtual oleh jajaran kepolisian, tokoh agama, kelompok tani, serta masyarakat umum, Presiden menyampaikan apresiasi kepada Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan seluruh jajaran Polri atas inisiatif dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
“Polisi Indonesia harus menjadi polisi rakyat. Saya berterima kasih Kapolri menangkap arah kebijakan dan mengambil peran dalam usaha swasembada pangan. Karena tanpa kemandirian pangan, tidak ada bangsa yang benar-benar merdeka,” ujar Presiden Prabowo.
Prabowo menyebut keberhasilan Indonesia dalam meningkatkan produksi beras dalam beberapa waktu terakhir sebagai bukti bahwa kerja keras, kolaborasi, dan sinergi antar-lembaga mulai membuahkan hasil. Ia menekankan bahwa keberhasilan ini tidak jatuh dari langit, melainkan hasil dari keringat, tenaga, dan ketulusan para pemangku kepentingan.
“Beberapa tahun lalu kita masih impor jagung. Tahun 2026, saya diberi jaminan oleh Menteri Pertanian dan Kapolri, Indonesia tidak akan impor lagi. Bahkan kita akan ekspor,” katanya.
Presiden juga menyoroti peran berbagai pihak—TNI, Polri, akademisi, pengusaha, dan tokoh agama—dalam membangun sinergi nasional untuk mencapai kemandirian pangan. Menurutnya, kekuatan sinergi ini adalah salah satu keunggulan Indonesia yang kerap menjadi sasaran upaya adu domba dari pihak luar.
“Tiap kali kita hampir bangkit, kita selalu diganggu. Tapi sekarang kita lebih waspada. Rakyat kita tidak bodoh lagi. Kita tidak boleh diadu domba oleh siapa pun,” tegasnya.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo juga menyampaikan bahwa tujuan utama pembangunan pertanian bukan hanya untuk mencapai kemandirian, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan para petani.
“Input pertanian harus efisien, hasil panen meningkat, dan petani harus hidup lebih baik. Ini tujuan besar kita,” tuturnya.
Acara ini juga dirangkaikan dengan pelepasan ekspor perdana jagung ke negara tetangga sebagai simbol capaian baru sektor pertanian Indonesia. Presiden berharap momentum ini dapat diperkuat dengan pembentukan 80 ribu koperasi desa di seluruh Indonesia yang akan memperkuat rantai pasok dan produksi pangan.
Mengakhiri sambutannya, Prabowo menegaskan visi besarnya bahwa Indonesia bukan hanya akan swasembada, tetapi juga akan menjadi lumbung pangan dunia.
“Kita ingin Indonesia dipandang terhormat. Bangsa yang kuat dan memberi solusi bagi dunia,” pungkasnya (RED).
Discussion about this post