JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Analis politik dan militer Universitas Nasional, Selamat Ginting, menyoroti peluang Irjen Pol R. Rudy Darmoko sebagai salah satu kandidat kuat Kapolri di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Dalam pernyataannya di Jakarta, Rabu (4/5/2025), Ginting menyebut bahwa Rudy adalah sosok potensial yang tidak memiliki irisan politik dengan Jenderal Listyo Sigit Prabowo, hal yang dinilai penting dalam upaya “de-Jokowisasi” di tubuh Polri.
“Kalau ingin melakukan perombakan di kepolisian secara bersih, maka pilihannya harus jatuh pada sosok yang tidak terkait dengan rezim sebelumnya,” ujar Ginting.
Menurut Ginting, Rudy Darmoko adalah lulusan terbaik Akpol 1993 dan peraih Adhi Makayasa, dan mengalami stagnasi karier saat Listyo Sigit menjadi Kapolri. Ia sempat menjadi Wakapolda Sulawesi Utara, namun kemudian dimutasi menjadi Widya Iswara di Lemdiklat Polri selama tiga tahun, sebuah jabatan non-komando yang kerap diasosiasikan sebagai “tempat parkir.” Hal ini memunculkan spekulasi bahwa Rudy tidak sejalan dengan kepemimpinan Listyo Sigit.
“Dia dijauhkan dari jabatan strategis, padahal lulusan terbaik. Aneh kalau tidak ada pertimbangan politik di dalamnya,”kata Ginting
“Teman-temannya sudah jadi Kapolda, dia malah dibenamkan di Lemdiklat. Ini benar-benar aneh untuk seorang lulusan terbaik,”imbuhnya.
Namun perubahan mulai terjadi sejak Prabowo dilantik sebagai Presiden pada Oktober 2024. Sebulan kemudian, Rudy naik pangkat menjadi Irjen dan ditunjuk sebagai Kepala Lemdiklat Polri. Enam bulan berselang, ia ditugaskan sebagai Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) per 20 Mei 2025.
Ginting menjelaskan bahwa dalam tradisi kepolisian, posisi Kapolda kerap dijadikan jembatan menuju pangkat Komjen (bintang tiga), yang menjadi syarat formal untuk dapat diangkat sebagai Kapolri. Ia mencontohkan kasus Jenderal Timur Pradopo yang sempat menjabat jabatan bintang tiga hanya dalam hitungan hari sebelum dilantik menjadi Kapolri pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
“Yang penting itu jabatan, bukan semata pangkat. Pangkat bisa mengikuti,” jelasnya.
Menariknya, Rudy Darmoko juga disebut memiliki koneksi historis dengan Prabowo. Ayahnya, Letkol Inf (Purn) Jumadi, adalah pelatih Prabowo ketika masih berdinas di Kopassus. Selain itu, Rudy diketahui aktif dalam organisasi pencak silat Macan Bodas di Jawa Barat, yang secara kultural beririsan dengan jaringan nasionalis-militeris yang dekat dengan Prabowo.
“Dia tidak hanya tidak beririsan dengan Listyo Sigit, tapi juga punya kedekatan emosional dengan Presiden Prabowo,” pungkas Ginting (RED).
Discussion about this post