YOGYAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Konflik internal mengguncang tubuh Partai Ummat. Tak main-main, hampir 500 pengurus Partai Ummat se-DIY kompak membubarkan diri, menandai perlawanan terbuka terhadap kebijakan kontroversial Majelis Syura dan Ketua Umum Ridho Rahmadi.
Aksi dramatis itu terjadi pada Senin (2/6), ditandai dengan pembuangan massal kartu tanda anggota (KTA) sebagai simbol kekecewaan dan penolakan. Iriawan Argo Widodo, mantan Sekretaris DPW Partai Ummat DIY, menyebut keputusan tersebut diambil karena sudah tidak ada harapan memperbaiki kepengurusan pusat yang dinilai otoriter dan tidak demokratis.
“Sejak 16 Februari 2025, seluruh pengurus didemisionerkan oleh Majelis Syura, lalu menantu Pak Amien Rais diangkat kembali sebagai Ketum. Ini sangat janggal,” tegas Argo.
Tak berhenti di DIY, gelombang pembubaran juga terjadi di 20 provinsi lainnya, termasuk DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, hingga Sulawesi Selatan. Mantan Wakil Ketua DPP Partai Ummat, Nazaruddin, menyebut keputusan Majelis Syura sebagai langkah “ngawur dan tak berdasar”, yang hanya jadi jalan pintas agar Ketua Umum lama bisa kembali menjabat tanpa mekanisme pertanggungjawaban.
“Sekarang kepengurusan real hanya tinggal Ketua Umum. Lalu dia tunjuk Plt seenaknya. Ini bukan partai perjuangan, ini partai warisan,” sindir Nazaruddin tajam (RED).
Discussion about this post