JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Pemerintah meraih capaian monumental dalam sejarah ketahanan pangan nasional. Untuk pertama kalinya, cadangan beras pemerintah (CBP) melampaui angka 4 juta ton—rekor tertinggi sejak Perum Bulog berdiri pada 1969. Namun lebih dari sekadar angka, keberhasilan ini dinilai sebagai buah manis dari kolaborasi lintas sektor yang berpihak pada kesejahteraan petani.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa capaian ini merupakan bukti konkret efektivitas kebijakan pertanian yang dirancang untuk memperkuat produksi dan serapan lokal. Menurutnya, dukungan dari berbagai elemen negara menjadi kunci sukses menjaga stabilitas pangan.
“Mulai dari petani, Komisi IV DPR, TNI, Polri, Kejaksaan, kepala daerah, penyuluh, penggilingan, akademisi hingga media, semua berperan. Ini bukan kerja satu kementerian, ini kerja bangsa,” ujar Amran dalam keterangannya, Sabtu (31/5/2025).
Lebih jauh, Amran menyoroti bahwa kebijakan yang konsisten dari Presiden Prabowo Subianto telah membuka ruang besar bagi pertanian nasional untuk tumbuh. Terobosan ini juga berdampak langsung bagi petani.
“Kini petani bukan hanya panen lebih banyak, tapi juga menikmati harga jual gabah yang menguntungkan. Ini perubahan yang sangat signifikan,” tegasnya.
Perum Bulog mencatat total cadangan beras pada Kamis (29/5) malam mencapai 4.001.059 ton, termasuk serapan beras lokal sebanyak 2.407.257 ton. Angka ini mencerminkan solidnya sistem logistik pangan nasional, di tengah ketidakpastian iklim dan ekonomi global.
Pemerintah berharap keberhasilan ini menjadi fondasi bagi lompatan menuju kemandirian pangan yang sesungguhnya di mana petani menjadi subjek utama pembangunan, bukan sekadar objek bantuan (RED).































Discussion about this post