JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Putri presiden ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, yakni Yenny Wahid menyampaikan kritik menohok terhadap program pengiriman anak-anak ke barak militer, yang sempat viral dan diasosiasikan dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Lewat unggahan di akun Instagram pribadinya @yennywahid pada Rabu (28/5/2025), ia menyampaikan kekhawatirannya terhadap pendekatan militeristik dalam menangani anak-anak yang dianggap “nakal”.
“Jangan atuh mereka dibilang anak nakal. Karena cap itu akan terus melekat dalam diri mereka, dan itu menjadi narasi yang mereka percayai,” ucap Yenny dalam pernyataannya yang terdengar akrab namun tajam.
Putri almarhum Gus Dur ini menekankan pentingnya pendekatan psikologis dalam menangani anak-anak bermasalah. Ia mengingatkan bahwa perilaku menyimpang anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk lingkungan rumah dan kondisi neurodivergence yang tak terdiagnosis dengan tepat.
Yenny juga menyoroti pentingnya keterlibatan psikolog profesional, bukan hanya guru Bimbingan Konseling (BK) atau guru BP.
“Kalau masalah mental tentu harus dihadapi dengan mental juga. Pendekatan mental, bukan cuma pendekatan fisik,” tegasnya.
Dengan gaya santai namun penuh makna, Yenny menyelipkan satire ringan, “Semoga Kang tidak tersinggung. Karena kalau tersinggung, takutnya saya malah dikirim ke barak militer nih Kang.”
Di akhir pernyataannya, Yenny berharap agar program yang dimaksud tetap berjalan namun dengan pendekatan yang lebih tepat dan manusiawi. Ia menegaskan bahwa anak-anak bukan hanya butuh disiplin, tapi juga butuh pelukan dan pemahaman.
Unggahan ini pun ramai diperbincangkan publik, mengundang diskusi luas tentang pendekatan pendidikan, kesehatan mental anak, hingga cara penanganan kenakalan remaja yang ideal (RED).
Discussion about this post