JAKARTA, RADIANTVOICE.ID– Dunia kembali diguncang oleh tragedi kemanusiaan yang memilukan dari Gaza. Rayyan Abdallah, Chief Executive Officer Friends of Palestine Network (FoP), dalam siaran pers yang dirilis Minggu (25/5), mengungkapkan kisah tragis yang menimpa Dr. Alaa Al-Najjar, seorang dokter anak yang tinggal di selatan Khan Younis, Gaza.
Pada Jumat, 23 Mei 2025, sebuah serangan rudal Israel menghancurkan rumah Dr. Al-Najjar saat ia tengah bertugas di Klinik Al Tahrir, Kompleks Medis Nasser. Serangan tersebut menewaskan sembilan dari sepuluh anaknya yang semuanya masih di bawah usia 12 tahun. Satu anak yang selamat kini mengalami luka berat, sementara sang suami, Dr. Hamdi Al-Najjar, juga dalam kondisi kritis.
“Tragedi ini bukan hanya sebuah insiden tunggal, melainkan bagian dari pola sistematis genosida terhadap rakyat Gaza,” tegas Rayyan dalam pernyataannya.
Rekaman yang dirilis oleh Pertahanan Sipil Palestina menunjukkan momen mengerikan saat tim penyelamat mengangkat jenazah anak-anak dari reruntuhan. Rumah keluarga Al-Najjar rata dengan tanah, dan duka yang dialami keluarga ini menggambarkan penderitaan yang tak terbayangkan oleh siapa pun.
Menurut Rayyan, serangan ini mencerminkan upaya penjajahan yang secara brutal menyasar warga sipil, termasuk tenaga kesehatan, jurnalis, relawan kemanusiaan, dan bahkan anak-anak. “Ini adalah upaya sistematis untuk menghancurkan kehidupan dan menghukum siapa pun yang berusaha membantu,” ujarnya.
FoP menyerukan perhatian media internasional dan intervensi aktif dari pemerintah dunia untuk menghentikan kebrutalan yang terus berlangsung. Rayyan menegaskan pentingnya menyuarakan kisah-kisah nyata seperti yang dialami Dr. Al-Najjar agar dunia tidak berpaling dari realitas genosida di Palestina.
“Dengan menyampaikan kebenaran, kita bisa memperjuangkan keadilan dan hak asasi manusia,” pungkas Rayyan (RED).
Discussion about this post