JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menyatakan secara tegas kesiapannya untuk mundur dari jabatan jika partainya gagal menaikkan jumlah kursi pada Pemilu 2029. Hal ini disampaikannya dalam acara konsolidasi partai di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (20/5).
Menurut Bahlil, keberhasilan kepengurusan partai akan dilihat dari hasil konkret, terutama dalam pencapaian kursi legislatif. Ia menegaskan bahwa jika kursi partai justru menurun, maka tidak ada alasan baginya dan pengurus lainnya untuk bertahan.
“Kalau partai besok kursi kita naik, boleh mimpi kita panjang. Tapi kalau kursinya nggak naik, enggak usah mimpi. Enggak minta dimundurin saja, pasti mundur tuh,” kata Bahlil di hadapan jajaran pengurus.
Pernyataan ini disampaikan dalam konteks dorongan Bahlil kepada seluruh kader dan pengurus untuk bekerja maksimal demi target politik yang ambisius di Pemilu mendatang. Ia menyebut kerja keras dan strategi harus dimulai sejak dini untuk membuahkan hasil nyata.
Bahlil juga menyampaikan bahwa dirinya tidak akan berpura-pura menyenangkan semua pihak di internal Golkar. Baginya, menjadi Ketua Umum bukan berarti harus membuat semua kader puas, melainkan menjalankan arah perjuangan partai dengan tegas dan terbuka.
“Saya bukan untuk memuaskan semua kader Golkar. Itu yang fair-fair saja. Kita pemain terbuka, tidak pernah tertutup. Tapi kalau khusus yang lainnya, boleh tertutup,” ujarnya.
Ia pun mengungkap dua fokus utama Partai Golkar saat ini: pertama, mendukung dan menyukseskan pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto, dan kedua, memastikan kenaikan jumlah kursi pada pemilihan legislatif 2029.
Dengan nada optimis namun realistis, Bahlil menegaskan bahwa Golkar harus menjadi partai yang adaptif terhadap dinamika politik. Konsolidasi internal yang kuat dan kerja nyata di akar rumput, menurutnya, adalah kunci untuk mencapai target besar partai lima tahun ke depan (RED).
			








		    





















                
Discussion about this post