JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Jelang Muktamar PPP 2025, suhu politik internal partai Ka’bah makin memanas. Kubu Plt Ketua Umum PPP, Mardiono mulai angkat suara menentang pernyataan Sekjen PPP, Arwani Thomafi, yang menyebut ada lebih dari 20 DPW yang menginginkan pergantian Ketua Umum. Hal itu diungkapnya saat halal bihalal dengan kader PPP Jawa Timur akhir pekan lalu.
“Termasuk para pimpinan majelis, para kiai, semuanya mendorong agar Muktamar 2025 menjadi momentum memilih ketum baru,” ujar Arwani, yang kini disebut-sebut sebagai salah satu kandidat kuat.
Pernyataan Arwani langsung mendapat dukungan dari eks Ketum PPP, Romahurmuziy alias Romi. Ia bahkan menyebut kepemimpinan Mardiono telah gagal dan tak layak dilanjutkan.
“PPP gagal lolos ke Senayan. Jadi, untuk dimajukan lagi sebagai caketum jelas tidak layak,” tegas Romi.
Romi memunculkan delapan nama bakal calon ketum PPP, terdiri dari tiga kader internal dan lima dari eksternal. Dari internal muncul nama Sandiaga Uno, Arwani Thomafi, dan Gus Yasin. Sementara dari eksternal ada Gus Ipul, eks KSAD Dudung Abdurachman, Amran Sulaiman, Marzuki Alie, hingga Agus Suparmanto.
Namun kubu Mardiono tak tinggal diam. Waketum PPP Rusli Effendi membantah adanya desakan dari 20 DPW. Ia menilai pernyataan itu hanya klaim sepihak.
“Saya waketum, dan tidak dengar itu. Klaim saja. Bahkan beberapa DPW seperti dari Papua Raya, Jambi, Aceh, dan Sumut mendukung Mardiono kembali,” tandasnya.
Rusli juga menyindir kehadiran tokoh eksternal seperti Sandiaga Uno yang dinilai tidak memberi efek signifikan saat menjadi Ketua Bappilu PPP.
“Kurang tokoh apa Pak Sandi? Tapi hasilnya tetap nol. Jadi, lebih baik kader internal saja yang maju,” tutup Rusli (RED).
Discussion about this post