JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi menegaskan pentingnya pengembangan sumber daya manusia transmigran melalui program Transmigrasi Patriot. Hal ini disampaikan di hadapan 400 mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) dalam Seminar Nasional bertajuk Pembangunan Ekonomi di Kawasan Transmigrasi Guna Menciptakan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru di Jakarta, Jumat (25/4/2025).
Dalam paparannya, Viva Yoga menjelaskan salah satu program unggulan Kementerian Transmigrasi (Kementrans) saat ini adalah Transmigrasi Lokal (Translok), yaitu pengembangan kawasan berbasis penduduk asli setempat tanpa harus berpindah jauh. Salah satu implementasi program ini tengah dijalankan di Rempang, Kota Batam, dengan pembangunan Kawasan Ekonomi Terpadu (KET) yang terhubung ke kawasan industri Batam dan Galang.
“Translok sedikit demi sedikit telah memberi kesadaran masyarakat akan manfaat transmigrasi,” ujar Viva Yoga.
Sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, Kementrans juga menggandeng berbagai pihak termasuk investor asing. Salah satu contohnya, kerja sama dengan investor Swiss untuk pengembangan kakao seluas 10.000 hektar di kawasan transmigrasi Sulawesi Barat.
Membuka data 2023–2024, Viva Yoga menyebut tingkat pendidikan transmigran masih didominasi lulusan SD (32 persen) dan hanya 1 persen lulusan S1. Untuk itu, Kementrans meluncurkan program Transmigrasi Patriot yang bertujuan mencetak sarjana, magister, hingga doktor penggerak transmigrasi. Program ini juga mencakup ekspedisi riset guna mempercepat pembangunan kawasan transmigrasi sebagai pilar baru ekonomi nasional.
“Dengan Transmigrasi Patriot, kawasan transmigrasi akan diisi anak-anak muda berdaya saing tinggi dan berjiwa wirausaha,” tegas Viva Yoga. Ia pun mengajak mahasiswa Universitas Moestopo untuk bergabung dan menjadi bagian dari gerakan nasional ini (RED).
Discussion about this post