BONDOWOSO, RADIANTVOICE.ID – Dalam upaya serius menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, Pemerintah Kabupaten Bondowoso tengah mengajukan pembangunan Sekolah Rakyat berbasis asrama kepada Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI).
Program ini dirancang untuk menjawab kebutuhan pendidikan dasar bagi kelompok rentan, yang kerap terpinggirkan oleh sistem pendidikan formal akibat keterbatasan ekonomi maupun geografis. Sekolah Rakyat yang diajukan oleh Pemkab Bondowoso akan memuat dua rombongan belajar (rombel) dengan kapasitas masing-masing 25 siswa.
“Ini bentuk komitmen kami agar anak-anak dari keluarga tidak mampu mendapatkan pendidikan layak dan menyeluruh,” ujar Anisatul Hamidah, Kepala Dinas Sosial P3AKB Bondowoso, Senin (21/4/2025) lalu.
Untuk mendukung realisasi program ini, Pemkab telah menyiapkan lahan seluas 4,6 hektar di Desa Pancoran, Kecamatan Bondowoso. Selain itu, kesiapan tenaga pendidik dan sistem kependidikan juga tengah difinalisasi, dengan melibatkan berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
Kepala Dinas Pendidikan Bondowoso, Haeriyah Yuliati, menambahkan bahwa Pemkab telah menerima arahan teknis dari pusat, termasuk soal rekrutmen kepala sekolah yang harus berasal dari sekolah penggerak.
“Kami berperan dalam rekrutmen pendidik dan administrasi peserta didik, tentu berkoordinasi erat dengan Dinas Sosial,” ujarnya.
Meskipun status pengajuan masih tentatif dan bergantung pada persetujuan pusat, program Sekolah Rakyat ini dinilai sebagai langkah strategis untuk membangun pendidikan yang inklusif, terjangkau, dan berkelanjutan, sekaligus menjadi model nasional dalam menekan kemiskinan antargenerasi (RED).
Discussion about this post