SITUBONDO, RADIANTVOICE.ID – Komitmen untuk meningkatkan literasi agar situbondo naik kelas benar-benar dilaksanakan oleh Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo atau yang kerap disapa Mas Rio. Hal itu terlihat saat kunjungan Mas Rio ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Situbondo.(24/03/25)
Kedatangan mas Rio ke Dinas Perpustakaan dan Kearsiapan dalam rangka melihat dan mendengar apa yang menjadi kebutuhan pegawai dinas perpustakaan dan kearsipan.
“Tadi jajaran struktur Dinas Perpustakaan dan Kearsipan menyampaikan agar lebih diperhatikan kembali. Dari segi anggaran terutama,” ujar Mas Rio.
Menurut Mas Rio komitmen untuk meningkatkan Dinas Perpustakaan dan Kearsiapan adalah janji politik saat kampanye yang lalu dan menurut pria yang kini tinggal di Desa Trebungan itu menyampaikan bahwa janji politik saya itu harus tunai.
“Saya datang ke perpustakaan ini untuk melihat dan mendengar apa yang akan menjadi kebutuhan mereka. Dan tentu saya siap untuk membantu apa yang saya punya sebagai Bupati Situbondo agar dinas perpustakaan dan kearsipan ini lebih baik dibanding tahun sebelum-sebelumnya,”kata Mas Rio.
“Tadi saya melihat di ruang baca ada mahasiswi yang sedang asyik membaca buku Max Havellar karangan Multatuli. Ada juga tadi yang membaca Jejak Langkah karangan Pramoedyan Ananta Toer, bahkan ada juga seorang ibu bersama anaknya yang suka baca buku karangan Tere Liye. Spontan yang ada dipikiran saya adalah bahwa Dinas Perpustakaan dan Kearsipan harus bisa memberikan buku-buku bacaan berkualitas kepada masyarakat,” kata Mas Rio.
Tidak hanya itu, lebih lanjut Mas Rio juga menyampaikan agar pagar-pagar di pintu masuk akan direhab total. Karena bagi Mas Rio, desain perpustakaan itu haruslah terbuka.
“Nah, keberadaan pagar-pagar di depan itu kan membuat masyarakat menjadi ragu untuk masuk ke sini. Akan lebih bagus kalau desain perpustakaan lebih terbuka tanpa pagar lalu terdapat tulisan “library” di depan itu. Tulisan dinas itu termasuk yang menjadi penghalang bagi masyarakat untuk masuk sekedar membaca buku. Tulisan dinas itu bisa di desain agar diletakkan di belakang nanti. Agar masyarakat tidak ragu untuk masuk ke perpustakaan,” kata Mas Rio dihadapan pegawai perpustakaan.
Masih menurut Mas Rio, salah satu cara agar Situbondo naik kelas ya dengan meningkatkan literasi pada diri kita sendiri, kepada anak-anak serta lingkungan sekitar.
Di tempat terpisah, Direktur Pelopor Peduli Disabilitas Situbondo, Luluk Ariyantny, mengapresiasi terhadap ide dan gagasan Bupati Situbondo agar desain perpustakaan lebih terbuka.
“Selain desain perpustakaan yang terbuka saya juga berharap agar perpustakaan dan kearsipan Situbondo lebih inklusif bagi teman-teman difabel. Misal, selain tempatnya yang akses, perpustakaan juga menyediakan ruang baca berbasis audio bagi teman netra. Jadi, teman netra yang datang ke perpustakaan hendak membaca buku melalui audio sudah disediakan oleh pihak perpustakaan,” kata Luluk Ariyantiny (RED).
Discussion about this post