BONDOWOSO, RADIANTVOICE.ID – Istri Presiden ke-4 Republik Indonesia, Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, menghadiri acara buka puasa bersama di Pendopo Kabupaten Bondowoso pada Rabu (12/3/2025) sore. Dalam acara ini, ia menekankan bahwa puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga momentum untuk memperbaiki akhlak dan mempererat kebersamaan.
Dengan mengusung tema “Pangkat dan Jabatan Belum Tentu Membuatmu Bahagia, Namun Iman dan Taqwa Akan Mengantarkanmu Menuju Surga”, acara ini menjadi sarana untuk menumbuhkan nilai-nilai kebersamaan di bulan Ramadan.
Turut hadir dalam acara tersebut Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid, Wakil Bupati As’ad Yahya Syafi’i, Pj. Sekda Bondowoso Fathur Rozi, serta jajaran Forkopimda, tokoh agama, dan perwakilan lintas agama. Kehadiran mereka mencerminkan semangat persatuan dan toleransi di tengah keberagaman masyarakat.
Shinta Nuriyah dalam sambutannya mengungkapkan bahwa tradisi buka puasa bersama telah lama ia jalani, sejak mendampingi almarhum Gus Dur. Ia mengaku merasa senang bisa kembali ke Bondowoso untuk berbagi kebersamaan dengan masyarakat setempat.
“Saya selalu datang ke Bondowoso. Dulu untuk sahur bersama, kini untuk buka puasa bersama di pendopo bupati. Mudah-mudahan ini menjadi awal dari lebih banyak pertemuan yang penuh berkah,” tuturnya.
Menurutnya, Ramadan adalah waktu yang tepat bagi umat Islam untuk meningkatkan kesabaran, keikhlasan, dan memperbaiki diri. Lebih dari itu, ia juga mengajak masyarakat untuk menjadikan bulan suci ini sebagai sarana mempererat silaturahmi dan memperkuat rasa syukur.
“Puasa bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga mengajarkan kita untuk meningkatkan kesabaran, keikhlasan, serta memperbaiki akhlak,” ungkapnya.
Dalam suasana yang penuh kebersamaan, Shinta Nuriyah juga mengajak masyarakat untuk terus menjaga keberagaman dan mempererat hubungan antarumat beragama. Ia menegaskan bahwa meski memiliki latar belakang berbeda, semua masyarakat Indonesia adalah saudara yang harus saling menghormati dan menjaga persatuan.
Sebagai bentuk simbol persatuan, ia mengajak seluruh hadirin untuk bersama-sama menyanyikan lagu “Satu Nusa Satu Bangsa”.
“Meski kita berbeda agama dan kepercayaan, kita tetap satu saudara. Kita harus saling menghormati, menghargai, dan menjaga keberagaman ini dengan penuh kasih,” tegasnya.
Bupati Bondowoso, Abdul Hamid Wahid, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran Shinta Nuriyah yang selalu konsisten dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, dan solidaritas.
“Kehadiran Ibu Shinta Nuriyah Wahid di sini menjadi inspirasi bagi kami untuk terus mengedepankan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan bermasyarakat,” ujarnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih atas berbagai kegiatan sosial yang telah dilakukan oleh Shinta Nuriyah, termasuk upayanya dalam memperkuat kebersamaan di Bondowoso.
Sebagai bentuk kepedulian sosial, acara ini turut diisi dengan pemberian santunan kepada masyarakat kurang mampu, yang semakin mempererat hubungan antarwarga di Kabupaten Bondowoso (RED).
Discussion about this post