JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Dewan Pembina Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) menegaskan pentingnya kembali ke khitah organisasi sebagai bagian dari perjuangan membela kepentingan rakyat. Dalam rapat pleno yang dipimpin oleh Ketua Dewan Pembina SOKSI, Bambang Soesatyo, organisasi ini juga menyatakan dukungan terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto untuk dua periode.
Bamsoet, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Golkar, menegaskan bahwa SOKSI lahir dari rahim TNI Angkatan Darat (TNI AD) dan turut berperan dalam pembentukan Sekretariat Bersama (Sekber) Golongan Karya (Golkar) pada 20 Oktober 1964. Oleh karena itu, kembalinya SOKSI ke jati diri awalnya merupakan langkah strategis dalam memperkuat perjuangan bersama pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Prabowo.
“Itulah sebabnya rapat pleno Dewan Pembina SOKSI merekomendasikan agar Depinas SOKSI kembali ke garis perjuangannya dan berperan aktif dalam mendukung kepemimpinan Prabowo sebagai putra terbaik TNI AD,” ujar Bamsoet dalam rapat pleno yang digelar di Jakarta, Kamis (6/2/2025).
Lebih dari 30 anggota Dewan Pembina SOKSI hadir dalam pertemuan ini, di antaranya Rudy Sanyoto, Ria Aritonang, Djoko Purwongemboro, Hamka Yandhu, Julius Hassan, Robert Sumendap, serta Sylvia A. Anggraeni. Kehadiran tokoh-tokoh senior ini menunjukkan komitmen kuat dalam mengembalikan SOKSI ke arah perjuangan awalnya.
Keputusan yang dihasilkan dalam rapat pleno ini akan dibawa ke Musyawarah Nasional (Munas) Depinas SOKSI pada Mei 2025. Munas tersebut menjadi momentum penting bagi organisasi untuk merumuskan strategi ke depan serta memastikan visi dan misinya tetap relevan dengan perkembangan zaman.
Menurut Bamsoet, Munas SOKSI harus berjalan secara independen, tanpa intervensi pihak mana pun, agar dapat menghasilkan keputusan yang benar-benar mencerminkan kebutuhan anggota. Ia menegaskan bahwa soliditas organisasi adalah kunci dalam menghadapi tantangan ke depan.

“Intervensi eksternal harus dihindari karena bisa membuat organisasi kehilangan arah dan tujuan. Dengan menjaga kemandirian, SOKSI akan tetap menjadi organisasi yang kuat dan memiliki peran strategis dalam pembangunan bangsa,” jelas Bamsoet.
Ia juga menekankan bahwa dalam menghadapi perubahan sosial dan ekonomi, SOKSI harus mengadopsi pendekatan baru tanpa meninggalkan nilai-nilai dasar yang telah menjadi fondasi organisasi. Dengan strategi yang inovatif, SOKSI dapat lebih efektif dalam mendukung kebijakan pemerintah dan memperjuangkan hak-hak pekerja.
Sebagai bagian dari pendiri Sekber Golkar, SOKSI memiliki peran penting dalam menjaga kekompakan dan sinergi dengan Partai Golkar serta pemerintahan yang sedang berjalan. Bamsoet menegaskan bahwa kebersamaan dalam tubuh organisasi akan memperkuat posisi SOKSI dalam memperjuangkan aspirasi rakyat.
Dalam Munas nanti, Bamsoet berharap SOKSI dapat merumuskan kembali tujuan dan strategi perjuangan yang selaras dengan arah kebijakan pemerintah. Menurutnya, hanya dengan persatuan dan kesolidan, SOKSI bisa menjadi kekuatan yang signifikan dalam mendukung pembangunan nasional serta meningkatkan kesejahteraan pekerja.
“Dengan kembali ke khitahnya, SOKSI akan semakin kokoh dalam memperjuangkan hak-hak pekerja dan berkontribusi terhadap pembangunan bangsa. Dukungan terhadap kepemimpinan Prabowo dua periode menjadi bagian dari upaya mewujudkan visi besar ini,” pungkas Bamsoet (RED).
Discussion about this post