JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Wakil Menteri Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi, menegaskan pentingnya menjadikan pulau-pulau kecil di Maluku Utara sebagai kawasan produktif. Hal ini disampaikan saat menerima kunjungan akademisi dan tokoh masyarakat Maluku Utara di Jakarta. Dalam diskusi tersebut, ia menyoroti tantangan yang dihadapi pulau-pulau kecil, seperti keterbatasan fasilitas pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar.
“Kita bahas bagaimana membuat pulau-pulau kecil menjadi kawasan yang produktif sehingga bisa mendukung pembangunan wilayah,” ujar Viva Yoga, yang juga Wakil Ketua Umum PAN di Jakarta pada Selasa (6/1/2025).
Maluku Utara memiliki delapan kawasan transmigrasi yang tersebar di berbagai wilayah, termasuk Kabupaten Kepulauan Sula, Pulau Morotai, Halmahera Timur, dan Halmahera Selatan. Kawasan transmigrasi ini terbagi menjadi empat kawasan prioritas nasional dan empat kawasan prioritas bidang. Lokasi-lokasi tersebut mencakup Pulau Mangoli, Pulau Morotai, Payahe, Pulau Bacan, dan lainnya.
Menurut Viva Yoga, program transmigrasi tidak hanya memindahkan penduduk tetapi juga mengintegrasikan pembangunan di berbagai sektor untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. “Melalui transmigrasi, kita menciptakan kawasan pertumbuhan baru yang mendukung pengentasan kemiskinan dan memperkuat NKRI,” jelasnya.
Kementerian Transmigrasi bekerja sama dengan kementerian lain untuk mewujudkan pembangunan terpadu di kawasan transmigrasi. Viva Yoga mencontohkan, pembangunan infrastruktur jalan dikoordinasikan dengan Kementerian PUPR, layanan kesehatan dengan Kementerian Kesehatan, dan pengembangan sektor pertanian dengan Kementerian Pertanian.
“Pembangunan seperti ini dilakukan secara harmonis dan efektif. Dalam waktu dekat, kami akan menggelar rapat koordinasi dengan kementerian teknis untuk memastikan setiap program berjalan optimal,” ujarnya.
Viva Yoga juga menekankan bahwa program transmigrasi merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Dengan mengembangkan kawasan transmigrasi yang produktif, Indonesia dapat mempercepat pencapaian swasembada pangan.
“Kawasan transmigrasi harus menjadi support system dalam meningkatkan produksi pangan nasional,” tambahnya.
Dorong Pengembangan Sofifi sebagai Kota Metropolitan
Hadirnya kawasan transmigrasi di Maluku Utara juga diharapkan dapat mempercepat pengembangan Kota Sofifi sebagai ibu kota provinsi. Viva Yoga mendengar aspirasi akademisi dan tokoh masyarakat terkait minimnya fasilitas dan perkembangan Sofifi sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi.
“Kawasan transmigrasi akan mendongkrak Sofifi menjadi pusat pertumbuhan baru, baik di bidang pemerintahan, ekonomi, perkantoran, maupun perdagangan,” jelasnya.
Menurut Viva Yoga, pengembangan Sofifi menjadi kota metropolitan tidak hanya mendukung pemerataan pembangunan di Maluku Utara tetapi juga memperkuat posisinya sebagai salah satu pusat ekonomi di wilayah timur Indonesia.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Maluku Utara, Dr. Marwan Paluseri; Akademisi Universitas Khairun Ternate, Dr. Mohtar Adam; Ketua Komisi III DPRD Maluku Utara, Yulin Mus; serta wirausahawan Rudi Timin. Para peserta berdiskusi mengenai langkah-langkah strategis untuk mengoptimalkan program transmigrasi di wilayah tersebut.
Viva Yoga optimis bahwa transmigrasi dapat menjadi motor penggerak pembangunan di Maluku Utara. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, program ini diharapkan mampu membawa perubahan nyata bagi kawasan kepulauan tersebut.
“Keinginan menjadikan Sofifi seperti kota metropolitan bisa terwujud melalui kerja sama dan komitmen kita semua,” tutupnya (RED).
Discussion about this post