JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Partai Golkar menggelar acara Silaturahmi Perempuan Partai Golkar dan Peringatan Hari Ibu di Aula DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Jumat (20/12/2024). Acara ini dibarengi bedah buku Memahat Jejak Merawat Asa karya Sri Suparni Bahlil, yang menjadi inspirasi bagi perempuan kader Golkar untuk terus berkarya.
Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan DPP Partai Golkar, Hetifah Sjaifudian, memberikan sambutan yang penuh semangat. Ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung acara ini, termasuk Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, dan penulis buku, Sri Suparni Bahlil.
“Terima kasih kepada Pak Ketum dan Ibu Sri atas kontribusinya. Buku ini sangat menggambarkan perjuangan dan keberanian seorang perempuan dalam mengambil keputusan besar dalam hidupnya,” ujar Hetifah.
Hetifah menyoroti bahwa buku ini tidak hanya menyentuh aspek personal, tetapi juga menunjukkan bagaimana seorang perempuan dapat menjadi pemimpin sekaligus pendukung yang tangguh.
“Perempuan itu punya otak, hati, dan harus punya nyali. Buku ini mengajarkan kita untuk berani mengambil keputusan besar dalam hidup,” katanya.
Salah satu cerita yang menjadi sorotan dalam buku ini adalah keberanian Sri Suparni Bahlil untuk merantau ke Papua dan memulai kehidupan baru.
“Bayangkan, seorang perempuan dari Pulau Jawa memutuskan untuk merantau ke Papua, itu bukan hal yang mudah. Namun, keputusan besar itu membawa banyak hikmah,” tutur Hetifah.
Dalam buku tersebut juga digambarkan kisah pertemuan Sri Suparni dengan Bahlil Lahadalia yang kini menjadi suaminya. Hetifah menyebut kisah ini sebagai takdir yang sangat indah. “Nama saya, Bahlil. Nama adik siapa? Sri jawabnya tersipu. Cieh, beneran deh ini kisah yang bikin penasaran,” ucap Hetifah sambil bercanda.
Menurut Hetifah, buku ini tidak hanya sekadar autobiografi, tetapi juga menjadi sumber inspirasi untuk perempuan Golkar dan masyarakat luas.
“Buku ini menggambarkan bagaimana perempuan dapat menjadi support system yang luar biasa dan tetap berkarya di tengah tantangan,” ujarnya.
Selain bedah buku, acara ini juga menghadirkan sejumlah tokoh perempuan inspiratif, termasuk Asma Nadia, seorang penulis terkenal. Kehadirannya menambah semarak diskusi literasi yang menjadi bagian dari acara ini.
Hetifah juga mengingatkan pentingnya literasi untuk memperkuat peran perempuan dalam masyarakat. “Literasi bukan hanya tentang membaca, tetapi bagaimana kita memanfaatkan pengetahuan untuk memberdayakan diri dan orang lain,” tegasnya.
Acara ini mendapatkan dukungan penuh dari berbagai elemen Partai Golkar, termasuk organisasi sayap dan Ormas Hasta Karya. “Kegiatan ini adalah bukti nyata kolaborasi perempuan Golkar untuk membangun Indonesia yang lebih baik,” kata Hetifah.
Menutup sambutannya, Hetifah berharap acara ini menjadi langkah awal yang baik untuk memperkuat sinergi dan solidaritas perempuan Golkar. “Mari kita terus berkarya, berdaya, dan bersatu untuk Indonesia maju. Selamat Hari Ibu kepada seluruh perempuan Indonesia,” tutupnya.
Melalui acara ini, perempuan Golkar menunjukkan komitmen mereka untuk terus mengembangkan diri, tidak hanya sebagai kader partai, tetapi juga sebagai agen perubahan di masyarakat (RED).
Discussion about this post