NEW YORK, RADIANTVOICE.ID – Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Meitri Citra Wardani, menyerukan pentingnya kolaborasi antara Indonesia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menangani kekerasan terhadap anak. Hal ini disampaikannya dalam pertemuan dengan Espiniella Pablo, Kepala Kantor Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Kekerasan terhadap Anak (SRSG for Violence Against Children), di Markas PBB, New York.
“Kami berharap ada kerja sama konkret antara parlemen Indonesia dan SRSG dalam memperkuat langkah nyata untuk menangani kekerasan terhadap anak,” ujar Meitri di New York, Sabtu (14/12/2024).
Dalam pertemuan tersebut, Meitri memaparkan langkah strategis Indonesia, termasuk kebijakan nasional seperti Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2024 tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak. Regulasi ini, menurutnya, sejalan dengan visi SRSG.
“Undang-undang ini menekankan pentingnya fase seribu hari pertama kehidupan untuk memastikan pemenuhan gizi, perlindungan kesehatan, dan pencegahan stunting. Ini adalah dasar pembentukan generasi yang berkualitas,” jelasnya.
Meitri juga menyoroti pentingnya pelibatan lintas sektor untuk menciptakan lingkungan ramah anak. “Regulasi ini mendorong peran pemerintah, masyarakat, dan lembaga internasional dalam menangani kekerasan terhadap anak,” tambahnya.
Indonesia, kata Meitri, memiliki komitmen yang kuat untuk menangani isu perlindungan anak, baik melalui regulasi maupun kelembagaan. “Kita memiliki Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), yang memastikan implementasi kebijakan berjalan efektif hingga tingkat daerah,” terangnya.
Namun, Meitri menekankan bahwa perlindungan anak harus menjadi agenda global. Ia menyebut kolaborasi internasional sangat diperlukan untuk mengatasi tantangan besar seperti kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi terhadap anak.
“Kekerasan terhadap anak adalah masalah global yang membutuhkan aksi kolektif. Kolaborasi Indonesia dengan PBB adalah langkah penting untuk menciptakan dunia yang lebih ramah anak,” tegas Meitri.
Ia juga mengapresiasi SRSG for Violence Against Children yang terus mendorong dialog antarnegara untuk memperkuat komitmen global.
“Pertemuan ini diharapkan menjadi awal yang baik untuk mempererat kerja sama Indonesia dan PBB dalam memerangi kekerasan terhadap anak,” ujar Meitri.
Meitri menyatakan, perlindungan anak adalah investasi untuk masa depan. “Anak-anak adalah masa depan dunia. Kita harus memastikan mereka tumbuh dalam lingkungan yang aman, terlindungi, dan memiliki kesempatan untuk mengembangkan potensi terbaik mereka,” pungkasnya.
Komitmen Indonesia untuk perlindungan anak, baik di tingkat nasional maupun internasional, diharapkan dapat menjadi contoh bagi negara lain. Dengan kerja sama yang berkelanjutan, Meitri optimistis dunia yang lebih ramah anak dapat terwujud (RED).































Discussion about this post