SURABAYA, RADIANTVOICE.ID – Sebanyak 16 Kepala Keluarga (KK) dengan total 65 jiwa asal Jawa Timur resmi diberangkatkan ke berbagai daerah tujuan transmigrasi dalam acara “Pelepasan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur 2024.” Acara tersebut berlangsung di aula Kantor Gubernur Jawa Timur, dipimpin Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi.
“Transmigran asal Jawa Timur akan ditempatkan di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan; Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah; Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat; dan Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara,” ujar Viva Yoga dalam sambutannya Jum’at (6/12/2024).
Para transmigran telah mendapatkan pelatihan khusus di bidang pertanian, peternakan, dan perkebunan sebelum diberangkatkan. Menurut Viva Yoga, masing-masing keluarga akan menempati lahan seluas 2 hektare yang berstatus hak milik.
“Lahan yang diberikan merupakan bagian dari reforma agraria, pemberian tanah dari pemerintah kepada rakyat,” tambahnya.
Pemberangkatan transmigran ini merupakan bagian dari program pemerintah untuk menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru sekaligus mendukung program ketahanan pangan nasional.
“Kita harap taraf hidupnya menjadi lebih baik. Selain itu, kawasan transmigrasi ini diharapkan mampu bersinergi dengan program food estate pemerintah,” tutur Viva Yoga.
Seremoni pelepasan ini juga dihadiri oleh Asisten I Pemprov Jawa Timur, Benny Sampirwanto, dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Timur, Sigit Priyanto, beserta kepala dinas dari seluruh kabupaten di provinsi tersebut.
Viva Yoga menyampaikan bahwa transmigran tidak hanya dilepas begitu saja. Pemerintah tetap memonitor dan memberikan pembinaan kepada mereka secara berkala. “Setahap demi setahap kita harap lokasi penempatan akan menjadi ibu kota desa, kemudian menjadi ibu kota kecamatan, meningkat menjadi ibu kota kabupaten, hingga akhirnya menjadi ibu kota provinsi,” jelasnya.
Pemerintah optimistis kawasan transmigrasi mampu menjadi tulang punggung ketahanan pangan nasional. Data menunjukkan, kawasan transmigrasi selama ini telah berkontribusi besar sebagai lumbung pangan di Indonesia. “Kementerian Transmigrasi optimis kawasan transmigrasi mampu mendukung program food estate sebab data menunjukan kawasan transmigrasi selama ini telah menjadi lumbung pangan nasional,” tambah Viva Yoga.
Acara pelepasan transmigran ini juga mencerminkan semangat menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui pemerataan penduduk dan pengembangan wilayah baru. “Penempatan transmigran di berbagai daerah ini juga bagian dari upaya menjaga NKRI,” ungkapnya.
Selain memberangkatkan transmigran dari Jawa Timur, pelepasan serupa juga dilakukan di Semarang untuk transmigran asal Jawa Tengah dan Yogyakarta. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, Agus Harimurti Yudhoyono, memimpin pelepasan tersebut bersama Menteri Transmigrasi, Iftitah Sulaiman.
Viva Yoga menekankan pentingnya menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di daerah tujuan transmigrasi. Ia mencontohkan beberapa daerah yang sukses berkembang dari kawasan transmigrasi. “Beberapa provinsi seperti Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, dan Papua Selatan adalah produk dari kawasan transmigrasi,” ungkapnya.
Program transmigrasi diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah. Dengan penguatan infrastruktur dan pemberdayaan transmigran, pemerintah optimistis wilayah-wilayah ini dapat menjadi penopang ekonomi nasional.
“Kita harap transmigran dapat menjadi pionir dalam menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru sekaligus mendukung ketahanan pangan Indonesia. Dengan langkah bersama, mimpi ini bisa menjadi kenyataan,” pungkas Viva Yoga (RED).































Discussion about this post