JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Dalam diskusi rutin bertema “Peran Perempuan dalam Advokasi dan Pelindungan Konsumen” yang digelar oleh DPP Pengajian Al-Hidayah pada Jum’at (29/11/2024), isu literasi dan advokasi konsumen di era digital menjadi sorotan utama. Acara ini berlangsung di aula DPP Partai Golkar dan dihadiri oleh jajaran pengurus DPP serta perwakilan organisasi perempuan Hasta Karya dan dimoderatori oleh Endah Cahya Immawati.
Hetifah Sjaifudian, Ketua Umum DPP Pengajian Al-Hidayah, menegaskan pentingnya literasi konsumen bagi perempuan, terutama dalam menghadapi tantangan belanja daring dan promosi produk yang menyesatkan. “Perempuan adalah pengambil keputusan utama dalam keluarga, sehingga literasi konsumen menjadi kunci untuk melindungi ekonomi rumah tangga,” jelas Hetifah.
Rita Fitria, Ketua Panitia acara, menyampaikan bahwa diskusi ini bertujuan membekali perempuan dengan pemahaman tentang hak dan kewajibannya sebagai konsumen. “Kami ingin menciptakan komunitas konsumen yang lebih sadar melalui pemberdayaan ekonomi dan peningkatan literasi,” ujarnya.
Dalam sesi pemaparan, Jailani, Komisioner Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN RI), menjelaskan tantangan konsumen di era digital.
“Penipuan daring dan produk palsu adalah ancaman nyata. BPKN terus mengedukasi masyarakat agar lebih kritis terhadap produk dan layanan yang mereka konsumsi,” katanya.
Jailani juga menekankan pentingnya pemahaman terhadap hak dasar konsumen yang diatur dalam UU No. 8 Tahun 1999. “Hak atas keamanan, informasi, ganti rugi, dan didengar harus dipahami dan diperjuangkan oleh semua konsumen,” tambahnya.
Hetifah turut mengingatkan peserta akan dampak besar perempuan dalam memastikan keamanan produk yang digunakan keluarga. “Jika perempuan cerdas dalam memilih produk, kita akan mampu menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan adil bagi konsumen,” tegasnya.
Diskusi ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama perempuan, dalam menghadapi tantangan era digital. Kolaborasi antara DPP Pengajian Al-Hidayah dan BPKN diharapkan dapat menjadi langkah konkret memperkuat pelindungan konsumen di Indonesia.
“Perempuan harus mengambil peran lebih besar dalam mengawal keamanan konsumen, baik secara individu maupun kolektif,” ujar Hetifah di akhir diskusi.
DPP Pengajian Al-Hidayah berkomitmen untuk terus memfasilitasi literasi dan advokasi konsumen melalui kegiatan yang melibatkan berbagai pihak strategis guna memastikan konsumen Indonesia lebih terlindungi (RED).































Discussion about this post