JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Pada peringatan tujuh hari wafatnya Kholis Malik di Jakarta, Minggu (24/11/2024), Anas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara dan mantan Ketua Umum PB HMI 1997-1999, menyampaikan pesan mendalam tentang makna persahabatan dan persaudaraan. Ia menegaskan bahwa kematian biologis bukanlah akhir dari hubungan manusia.
“Persaudaraan dan persahabatan itu tidak pernah berhenti oleh kematian fisik, oleh kematian biologis. Kematian biologis itu bukan alasan, bukan argumen, bukan dasar untuk memutus persaudaraan dan persahabatan,” ujar Anas.
Menurut Anas, doa dan kehadiran untuk mengenang Kholis Malik adalah wujud nyata dari persaudaraan yang transenden. Ia menyebut persahabatan seperti ini tidak terputus oleh kematian seseorang, melainkan terus berlanjut dan bahkan menjadi dukungan bagi keluarga yang ditinggalkan.
“Kepada saudara kita yang sudah meninggal saja persaudaraan itu tidak putus, apalagi kepada yang masih hidup,” tambahnya. Anas mengajak semua yang hadir untuk menjaga persahabatan dengan saling menghargai dan menerima kelebihan serta kekurangan masing-masing.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga hubungan agar tidak merosot ke level yang profan. Contohnya, menurut Anas, sering kali persahabatan diuji oleh hal-hal kecil, seperti ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi permintaan.
“Kadang-kadang kita marah jika sahabat tidak dapat membantu kita. Hal kecil seperti ini bisa menarik persahabatan yang transenden itu ke bawah, padahal kesanggupan seseorang belum tentu ada saat itu,” jelasnya.
Anas menyebut bahwa sahabat sejati tidak akan meninggalkan persahabatan hanya karena satu kejadian. Ia juga mengingatkan untuk tidak mudah berprasangka buruk kepada sahabat, terutama ketika seseorang tidak bisa memenuhi ekspektasi pada momen tertentu.
Peringatan ini menjadi momen refleksi yang mendalam bagi para hadirin, termasuk keluarga dan sahabat Kholis Malik. Pesan-pesan Anas memperkuat keyakinan akan nilai luhur persahabatan yang melampaui batas-batas kehidupan duniawi.
“Kematian itu adalah pintu yang harus kita lewati semua. Bukan akhir, melainkan awal untuk memasuki alam yang lain,” ujar Anas, mengutip ajaran yang pernah ia pelajari.
Peringatan tujuh hari wafatnya Kholis Malik menjadi momentum untuk mengenang warisan nilai-nilai kehidupan yang ia tinggalkan, sekaligus memperkuat ikatan persaudaraan di antara sahabat-sahabat yang hadir (RED).
Discussion about this post