JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029 kini dipimpin oleh Setyo Budiyanto, bersama empat pimpinan lainnya, yakni Fitroh Rohcahyanto, Ibnu Basuki Widodo, Johanis Tanak, dan Agus Joko Pramono. Komposisi pimpinan baru ini dinilai sebagai tim yang siap menghadapi tantangan berat dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.
“Komposisi kali ini sangat komprehensif, mencakup berbagai latar belakang profesional, mulai dari petahana hingga auditor. Ini menandakan keseriusan kita dalam membangun KPK yang lebih solid,” kata Bambang Soesatyo (Bamsoet), anggota Komisi III DPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar, di Gedung Parlemen Jakarta, Kamis (21/11/2024).
Menurut Bamsoet, keberagaman latar belakang para pimpinan KPK akan menjadi kekuatan tersendiri dalam menghadapi berbagai kasus korupsi besar yang belum terselesaikan. “Tunggakan kasus lama, seperti kasus BLBI, memerlukan fokus dan pendekatan yang berbeda dari tiap unsur pimpinan,” ujarnya.
Ia juga menekankan perlunya langkah strategis dalam penanganan kasus korupsi. “KPK harus lebih fokus pada kasus grand corruption atau yang merugikan negara di atas Rp1 miliar. Kasus kecil cukup ditangani oleh kepolisian dan kejaksaan, dengan supervisi dari KPK,” imbuh Bamsoet.
Dari lima nama pimpinan baru, Setyo Budiyanto terpilih sebagai Ketua KPK. Sebelumnya, Setyo menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian. “Setyo memiliki pengalaman yang cukup mumpuni di bidang pengawasan, dan ini akan menjadi modal penting dalam memimpin KPK,” ujar Bamsoet.
Selain itu, Fitroh Rohcahyanto, mantan Direktur Penuntutan KPK, serta Johanis Tanak, Wakil Ketua KPK periode sebelumnya, diharapkan mampu melanjutkan kesinambungan program pemberantasan korupsi. “Perpaduan pengalaman dan integritas mereka akan memperkuat tim KPK yang baru,” lanjutnya.
Bamsoet juga mengingatkan bahwa banyak tersangka kasus korupsi yang hingga kini belum dibawa ke pengadilan. Bahkan, beberapa tersangka meninggal dunia tanpa sempat diadili. “Ini adalah PR besar yang harus segera diselesaikan untuk menjaga keadilan bagi semua pihak,” tegas Ketua MPR RI ke-15 itu.
Selain memilih pimpinan KPK, Komisi III DPR juga menetapkan anggota Dewan Pengawas (Dewas) KPK periode 2024-2029. Proses ini berlangsung bersamaan melalui mekanisme fit and proper test yang diikuti oleh 10 calon pimpinan dan 10 calon anggota Dewas.
“Dewan Pengawas berperan penting dalam memastikan KPK tetap bekerja sesuai aturan dan menjaga integritas institusi,” jelas Bamsoet.
Ia juga menyoroti pentingnya keterlibatan masyarakat dalam mendukung agenda pemberantasan korupsi. “KPK tidak bisa bekerja sendiri. Dukungan publik sangat penting untuk menjaga independensi dan efektivitas KPK,” katanya.
Dengan komposisi yang kuat dan solid, Bamsoet yakin KPK dapat menghadapi tantangan besar lima tahun ke depan. “Ini bukan hanya tentang menyelesaikan kasus, tetapi juga membangun kepercayaan masyarakat terhadap KPK,” pungkasnya.
Komposisi pimpinan baru KPK membawa harapan besar bagi publik, terutama dalam mengungkap kasus-kasus besar yang selama ini menjadi perhatian nasional. Bamsoet optimistis, KPK dapat terus meningkatkan kinerjanya sebagai garda terdepan pemberantasan korupsi (RED).
Discussion about this post