SIDOARJO, RADIANTVOICE.ID – Anggota Komisi IV DPR RI, Riyono, mengungkapkan perlunya reformasi kelembagaan dalam tubuh Perum Bulog guna memastikan perannya lebih efektif sebagai stabilisator pangan nasional. Hal ini disampaikan saat kunjungan kerja spesifik ke Gudang Bulog di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (14/11).
“Bulog harus diperkuat, tidak hanya sebagai penyangga pangan, tetapi juga memastikan stabilitas harga dan ketersediaan stok untuk seluruh wilayah Indonesia,” kata Riyono.
Menurutnya, salah satu kelemahan mendasar adalah minimnya pangsa pasar Bulog yang hanya menguasai 6 persen peredaran beras nasional. Kondisi ini membuat peran Bulog dalam pengendalian harga menjadi kurang optimal.
“Sisanya, 94 persen beras beredar di masyarakat tanpa kendali yang memadai. Kita belum memiliki sistem logistik nasional yang terintegrasi untuk produk strategis seperti beras,” jelas Riyono, politisi dari Fraksi PKS.
Ia juga menyoroti beban ganda Bulog yang berstatus sebagai BUMN, di mana mereka harus mencari keuntungan sekaligus menjalankan fungsi pelayanan publik melalui skema Public Service Obligation (PSO).
“Peran ganda ini menyulitkan Bulog. Di era sebelumnya, mereka bahkan mengalami kerugian besar akibat beban pengadaan dengan bunga tinggi,” ujarnya.
Riyono menegaskan bahwa perlu adanya reformasi kelembagaan untuk menghapuskan dualisme peran tersebut. Ia mendukung Bulog menjadi badan nasional yang fokus pada tiga fungsi utama: stabilisasi harga, penyangga pangan nasional, dan penyerapan hasil panen petani.
“Bulog tidak boleh lagi diarahkan untuk mencari untung. Tugas utamanya adalah memastikan kebutuhan pangan rakyat terpenuhi dengan harga yang stabil,” tambahnya.
Lebih jauh, Riyono mengusulkan agar urusan pangan nasional ditangani oleh kementerian khusus, bukan sekadar badan seperti saat ini. Hal ini dinilai dapat memberikan fokus lebih besar pada pengelolaan ketahanan pangan.
“Saya mengusulkan pembentukan kementerian pangan tersendiri. Ini akan memberikan arah yang lebih jelas dan mendukung ketahanan pangan nasional di tengah berbagai tantangan,” tegasnya.
Dalam kunjungan tersebut, Riyono juga meminta Bulog untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan transformasi besar, termasuk penyesuaian perannya di bawah koordinasi Badan Pangan Nasional (Bapanas).
“Kita berharap Bulog dapat menjalankan peran strategis ini dengan dukungan penuh dari pemerintah, termasuk perbaikan regulasi dan pendanaan,” tutup Riyono.
Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya Komisi IV DPR RI untuk memastikan kesiapan Bulog dalam mendukung ketahanan pangan Indonesia di tengah ancaman perubahan iklim dan fluktuasi harga pangan global (RED).
Discussion about this post