JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI, M. Sarmuji, mengajak masyarakat untuk bersatu dalam menghadapi ancaman judi online yang kian meluas. Dalam diskusi bertajuk Dampak Judi Online dan Usaha Pemberantasannya, yang diadakan pada 12 November 2024 di Ruang Rapat Fraksi Golkar, Senayan, Jakarta, Sarmuji menekankan urgensi kolaborasi nasional dalam menangani permasalahan ini.
“Saat ini, judi online sudah merusak sendi-sendi bangsa kita. Ekonomi terganggu, keluarga berantakan, dan generasi muda terancam,” ujar Sarmuji di hadapan peserta diskusi, yang terdiri dari Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, anggota Fraksi Partai Golkar, pewarta, serta beberapa narasumber dari kalangan ahli, termasuk Anggota DPR RI Fraksi Partai Gokar, Dave Laksono, Komjen Pol. Drs.Wahyu Widada, M.Phil, Dr. Pratama D.Persadha, .
Ia mengutip data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang menunjukkan bahwa judi online menyerap hingga 600 triliun rupiah dari masyarakat Indonesia setiap tahunnya. “Ironisnya, sebagian besar uang tersebut justru mengalir ke luar negeri, bukan berkontribusi untuk perekonomian dalam negeri,” tambahnya.
Sarmuji menjelaskan bahwa selain merusak ekonomi, judi online telah mengganggu keutuhan keluarga. Tidak hanya di kalangan masyarakat umum, namun juga merambah ke kalangan aparat, seperti kasus perceraian antara dua anggota kepolisian di Mojokerto yang terdampak akibat keterlibatan salah satu pihak dalam judi online.
Krisis ini, lanjut Sarmuji, sangat merugikan masyarakat yang kurang terdidik. Mereka lebih mudah terjerat karena minimnya edukasi dan akses terhadap informasi yang benar. “Bagaimana dengan masyarakat yang tidak terdidik? Dampaknya jauh lebih besar,” ujarnya prihatin.
Peningkatan angka perceraian menjadi indikasi nyata dari bahaya judi online. Sarmuji menilai bahwa judi online bukan hanya masalah ekonomi, namun juga telah merusak aspek sosial bangsa. “Angka perceraian meningkat, salah satu faktor utamanya adalah judi online,” ujarnya. Menurutnya, mudahnya akses judi online bahkan dengan modal kecil menjadi faktor pendorong meningkatnya pengguna.
Kemudahan akses ini, yang memungkinkan pengguna bertaruh hanya dengan modal 10.000 rupiah, juga menjadi perhatian utama Sarmuji. Ia menyebutkan bahwa saat ini diperkirakan ada 4 juta pemain judi online di Indonesia. “Mentalitas anak-anak menjadi rusak, perekonomian terganggu, dan dampaknya menyebar sangat cepat,” jelasnya.
Dalam sambutannya, Sarmuji menegaskan bahwa Fraksi Partai Golkar mendukung penuh setiap usaha pemberantasan judi online, baik yang dilakukan oleh aparat negara maupun yang melibatkan masyarakat. “Fraksi Golkar akan berdiri di belakang setiap inisiatif yang bertujuan untuk memberantas judi online demi melindungi masyarakat dan generasi muda kita,” tegasnya.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi dengan unsur-unsur masyarakat lain agar pemberantasan judi online bisa lebih efektif. “Kita semua harus bergandengan tangan, bersatu dengan berbagai elemen masyarakat lainnya demi menyelesaikan persoalan judi online ini,” ungkap Sarmuji.
Diskusi ini, yang turut menghadirkan narasumber ahli, diharapkan dapat memberikan pandangan mendalam terkait langkah-langkah konkret yang bisa diambil untuk menangkal dampak judi online di masyarakat (RED).
Discussion about this post