JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Anggota DPR RI Komisi VII dari Fraksi Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono, mengusulkan agar pekerja migran Indonesia (PMI) dilibatkan dalam promosi pariwisata Indonesia di luar negeri. Menurut Bambang, PMI memiliki peran strategis dalam mengenalkan destinasi wisata Indonesia kepada warga asing di negara tempat mereka bekerja.
“Jika kita dapat mengoptimalkan peran PMI, khususnya yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga, kita bisa mendorong lebih banyak wisatawan asing untuk datang ke Indonesia,” kata Bambang Haryo saat bertemu dengan wartawan Himpunan Media Senayan Jawa Timur di Jakarta, Selasa (5/11/2024).
Bambang menjelaskan, terdapat sekitar 4,8 juta PMI di luar negeri, mayoritas di sektor pembantu rumah tangga. Menurutnya, jika setiap PMI dibekali informasi wisata Indonesia dan dapat menarik minimal dua orang majikan atau rekan kerja mereka untuk berkunjung setiap tahunnya, Indonesia bisa mendatangkan hingga 10 juta wisatawan tambahan.
Ia juga mengusulkan adanya kolaborasi antara Kementerian Pariwisata dan Kementerian Tenaga Kerja untuk menyusun program pelatihan bagi PMI mengenai spot-spot wisata Indonesia. “PMI bisa diberikan pengetahuan mengenai wisata alam dan budaya yang beragam di Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bambang melihat potensi besar dalam peran PMI yang berinteraksi dekat dengan keluarga asing. “Pekerja migran, khususnya asisten rumah tangga, paling dekat dengan keluarga asing. Ini kesempatan bagi PMI menjadi Duta Bangsa yang efektif,” jelasnya.
Menurut Bambang, jika setiap PMI dapat menarik dua wisatawan per tahun, pendapatan devisa pariwisata bisa meningkat hingga empat kali lipat. “Dengan tambahan turis asing, kita bisa mencapai pendapatan di atas 1.000 triliun setahun,” tambah Bambang.
Ia juga membandingkan potensi ini dengan negara lain. “Jika kita mampu mendatangkan 50 juta wisatawan asing, kita bisa melampaui pendapatan wisatawan dari Thailand dan Malaysia,” ungkapnya.
Di sisi lain, Bambang menilai, dengan program ini pemerintah dapat menghemat anggaran promosi pariwisata luar negeri. “Promosi pariwisata lewat PMI lebih efisien daripada mengadakan pameran luar negeri yang biayanya besar,” katanya.
Bambang menutup dengan harapan agar PMI ke depan tidak hanya dilihat sebagai pahlawan devisa tetapi juga sebagai Duta Bangsa, yang peranannya tak kalah penting dalam mendorong ekonomi nasional.
Discussion about this post