JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Founder Indonesia Mampu, Endah Cahya Immawati, mengapresiasi langkah Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Viada Hafid, dalam memberantas praktik judi online (judol), terutama setelah penangkapan oleh aparat penegak hukum terhadap sejumlah pegawai kementerian yang terlibat. Menurut Endah, tindakan ini merupakan bentuk komitmen kuat pemerintah dalam melindungi masyarakat dari dampak negatif judi online.
Endah menilai bahwa judi online tidak hanya merugikan individu yang terlibat, tetapi juga berdampak luas pada masyarakat. “Keberadaan judi online ini merusak banyak aspek kehidupan masyarakat kita, terutama kelas menengah ke bawah,” ujar Endah saat diwawancarai Radiant Voice pada Sabtu (2/11/2024). Ia menggarisbawahi bahwa masalah ini harus segera diselesaikan untuk mencegah kerugian lebih besar.
Dampak ekonomi dari judi online, lanjut Endah, sangat dirasakan oleh masyarakat yang akhirnya terjerumus dalam lingkaran kemiskinan. “Kecanduan judi online ini memaksa banyak orang kehilangan penghasilan. Bukan hanya uang yang hilang, tetapi juga kesempatan mereka untuk hidup lebih baik,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menyoroti dampak sosial yang lebih besar pada ketahanan keluarga. Menurut Endah, banyak perempuan dan anak-anak yang harus menanggung akibatnya.
“Perempuan dan anak-anak adalah korban yang paling terdampak. Keluarga yang terkena dampak judi online ini mengalami kekerasan, bahkan sampai pada pembunuhan dalam rumah tangga,” jelasnya.
Endah menambahkan bahwa lemahnya ekonomi keluarga akibat kecanduan judi online berdampak pada hubungan antaranggota keluarga. “Kasih sayang dan rasa aman dalam keluarga terganggu karena masalah ini,” ujar Endah. Ia menilai bahwa judol memperparah konflik dalam keluarga dan merusak hubungan orang tua-anak.
Tidak hanya itu, judi online juga memicu masalah kesehatan mental dan psikologis di kalangan masyarakat. Menurut Endah, banyak individu yang mengalami tekanan akibat kerugian finansial hingga depresi berat. “Ada kasus-kasus bunuh diri yang diakibatkan oleh tekanan ekonomi dari judi online ini,” tambahnya.
Endah pun menyatakan bahwa perkembangan teknologi seharusnya membawa manfaat, bukan masalah baru. “Teknologi itu seperti pedang bermata dua. Di satu sisi, bisa meningkatkan kualitas hidup, tetapi di sisi lain bisa menghancurkan kalau digunakan untuk hal-hal negatif seperti judi online,” katanya.
Ia mengapresiasi langkah Meutya Hafid yang melakukan tindakan tegas terhadap pegawai kementerian yang terlibat dalam kasus judol. Meutya, kata Endah, mengatakan bahwa ASN yang telah ditetapkan sebagai tersangka, akan dinonaktifkan sementara. Namun, jika sudah ada putusan inkracht, ASN tersebut akan diberhentikan dengan tidak hormat
“Ini langkah yang sangat baik dan perlu didukung. Harus ada tindakan nyata agar kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah tetap terjaga,” ujar Endah dengan penuh keyakinan.
Endah berharap langkah ini menjadi awal yang serius dalam pemberantasan judi online di Indonesia. “Menteri Meutya Hafid sudah mengambil langkah berani, dan saya harap ini bisa menjadi contoh bagi kementerian lain,” ucapnya. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas kementerian untuk menangani masalah ini secara menyeluruh.
Menurut Endah, edukasi tentang bahaya judol juga perlu ditingkatkan agar masyarakat memahami risiko yang mereka hadapi. “Pemerintah harus memberi edukasi agar masyarakat tidak terjebak dalam lingkaran kecanduan ini,” pungkasnya (RED).
Discussion about this post