BEIRUT, RADIANTVOICE.ID – Wakil Sekretaris Jenderal Hezbollah, Sheikh Naim Qassem, mengumumkan bahwa kelompoknya akan segera menunjuk pemimpin baru untuk menggantikan Sayyed Hassan Nasrallah, yang tewas dalam serangan udara Israel pada hari Jumat. Dalam pidato berdurasi 19 menit yang disiarkan secara televisi, Qassem menegaskan komitmen gerakan yang didukung Iran itu untuk terus melawan Israel meskipun menghadapi serangan yang semakin meningkat.
Kematian Nasrallah menjadi pukulan besar bagi Hezbollah, yang kini tengah berjuang dalam menghadapi kampanye serangan Israel yang terus berlanjut. Qassem, yang merupakan sosok veteran di Hezbollah dan telah menjabat sebagai wakil sekretaris jenderal sejak 1991, menyatakan bahwa mereka akan segera mencari pengganti yang tepat.
Sebagai informasi, Qassem bergabung dengan Hezbollah sejak awal berdirinya kelompok tersebut pada tahun 1982 dan telah menjadi salah satu juru bicara terkemuka, melakukan banyak wawancara dengan media internasional. Dalam wawancaranya dengan Al Jazeera bulan Juni lalu, ia menegaskan bahwa Hezbollah tidak berniat untuk memperluas konflik, tetapi akan melawan jika perang dipaksakan kepada mereka.
Lahir pada tahun 1953 di Beirut, Qassem berasal dari keluarga yang memiliki latar belakang di Kfar Fila, sebuah daerah yang didominasi oleh komunitas Syiah di selatan Lebanon. Ia menikah dan memiliki enam anak.
Dengan pengumuman ini, Hezbollah berusaha untuk mengatasi tantangan yang dihadapi pasca kematian pemimpin mereka dan mempertahankan posisi mereka dalam menghadapi situasi yang semakin kompleks di kawasan tersebut (RED).
Discussion about this post