JAKARTA, RADIANTVOICE.ID – Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, menegaskan bahwa wacana untuk menggelar Muktamar Luar Biasa (MLB) di tubuh NU tidak akan pernah berhasil. Ia menilai bahwa ada tradisi dan budaya di kalangan kiai dan ulama yang menolak pergeseran kekuasaan yang bersifat sementara.
Dalam pernyataan di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin (30/9), Gus Ipul menyampaikan, “Kiai-kiai dan ulama pada dasarnya tidak suka rebutan jabatan. Maka tidak pernah berhasil, dan tidak akan pernah berhasil bagi mereka yang menginginkan MLB.” Ia menggambarkan suasana di PBNU yang mengedepankan keharmonisan dan kebersamaan dalam pengambilan keputusan.
Gus Ipul juga mendorong publik untuk memahami sejarah NU, di mana banyak upaya untuk mendongkel kepemimpinan yang tidak memiliki dukungan luas. Ia menekankan bahwa organisasi ini selalu dijaga oleh para kiai dan ulama, sehingga tidak akan mudah terpecah belah oleh kepentingan tertentu.
“Sejarah mencatat bahwa pernah ada upaya-upaya seperti itu, tetapi selalu berakhir gagal. Jadi, tidak ada itu (MLB),” ujarnya dengan tegas.
MLB NU muncul setelah hasil Musyawarah Besar (Mubes) Alim Ulama di Bangkalan, Jawa Timur, pada Minggu (18/8) lalu. Dalam mubes tersebut, para kiai dan ulama berkumpul untuk membahas kondisi PBNU saat ini dan menghasilkan kesepakatan yang dikenal sebagai ‘Amanah Bangkalan’.
Salah satu poin penting dalam amanah tersebut adalah pembentukan Presidium Penyelamat Organisasi NU dan persiapan untuk MLB. Namun, Gus Ipul menegaskan bahwa organisasi ini memiliki struktur yang kuat dan tidak rentan terhadap upaya pengambilalihan kekuasaan.
Gus Salam, Pengasuh Mambaul Maarif Denanyar Jombang, sebelumnya mengklaim bahwa MLB NU mendapat dukungan dari ratusan PCNU dan puluhan PWNU di seluruh Indonesia. MLB rencananya akan dilaksanakan setelah kegiatan pra-MLB yang dijadwalkan di akhir September atau awal Oktober.
Meski ada dukungan yang terlihat, Gus Ipul memperingatkan bahwa tradisi NU yang mengedepankan kebersamaan dan persatuan akan menghalangi upaya-upaya yang bersifat memecah belah.
“NU selalu ada untuk umat, bukan untuk kepentingan jabatan semata,” tegasnya.
Dengan berbagai tantangan yang ada, Gus Ipul menekankan pentingnya fokus pada tugas utama NU, yaitu membangun masyarakat yang lebih baik dan menjaga persatuan di antara para anggotanya (RED).
Discussion about this post