BEIRUT, RADIANTVOICE.ID – Hassan Nasrallah, pemimpin Hezbollah berusia 64 tahun, memimpin kelompok yang didukung Iran selama lebih dari 32 tahun. Selama masa kepemimpinannya, Nasrallah menjadi tokoh politik dan spiritual yang membawa Hezbollah menjadi kekuatan utama di Lebanon. Di antara para pendukungnya, Nasrallah dihormati karena keberaniannya melawan Israel dan penentangannya terhadap Amerika Serikat. Namun, bagi musuhnya, ia adalah pemimpin organisasi teroris dan proksi Iran dalam upaya merebut pengaruh di Timur Tengah.
“Hassan Nasrallah adalah figur besar dalam politik Timur Tengah. Dia adalah figur sentral, jika bisa dikatakan, sebagai kunci utama Iran di kawasan ini,” kata jurnalis Al Jazeera, Stefanie Dekker sebagaimana dilaporkannya pada Aljazeera.
“Dia benar-benar menciptakan Hezbollah sebagai kekuatan militer yang terorganisir dan disiplin,” tambahnya.
Zeina Khodr dari Al Jazeera di Beirut menambahkan, “Dia bukan hanya sosok simbolik, tetapi juga orang yang berada di balik strategi militer dan politik Hezbollah. Tidak diragukan lagi, ini adalah kemunduran besar bagi organisasi tersebut.”
Pengaruh regional Nasrallah tampak jelas selama hampir setahun konflik yang dipicu oleh perang Gaza, di mana Hezbollah terlibat dengan menyerang Israel dari perbatasan Lebanon sebagai bentuk dukungan kepada sekutu Palestina mereka, Hamas. Konflik dengan Israel sebagian besar mendefinisikan kepemimpinan Nasrallah, namun ia juga menjadi tokoh yang memecah belah di Lebanon dan dunia Arab yang lebih luas, terutama karena operasi Hezbollah di Suriah dan luar negeri.
Nasrallah memiliki banyak musuh dalam negeri, termasuk kekuatan politik Sunni dan Druze yang sering bersitegang dengan Hezbollah. Dalam beberapa tahun sebelum kematiannya, Nasrallah jarang muncul di hadapan publik karena alasan keamanan.
Dalam pernyataannya, militer Israel menuduh Nasrallah bertanggung jawab atas “pembunuhan banyak warga sipil dan tentara Israel, serta perencanaan dan eksekusi ribuan aksi teror,” (RED).
Discussion about this post