MOSKOW, RADIANTVOICE.ID – Dalam sebuah peringatan tajam, Vyacheslav Volodin, sekutu dekat Presiden Vladimir Putin, mengingatkan bahwa perang nuklir dapat meletus jika Barat menyetujui Ukraina untuk menggunakan senjata jarak jauh guna menyerang sasaran di dalam Rusia. Ia merespons hasil pemungutan suara Parlemen Eropa yang mendesak negara-negara Uni Eropa untuk mencabut batasan terhadap penggunaan senjata Barat oleh Ukraina.
“Apa yang diminta Parlemen Eropa akan mengarah pada perang dunia menggunakan senjata nuklir,” tegas Volodin melalui platform Telegram.
Peringatan ini mengingatkan kembali pada situasi tegang selama Krisis Rudal Kuba 1962. Saat itu, dunia hampir terlibat dalam perang nuklir antara dua kekuatan besar, Rusia dan Amerika Serikat. Konflik Ukraina pun disebut-sebut menjadi pemicu konfrontasi besar antara Rusia dan Barat.
Volodin memperingatkan bahwa jika senjata jarak jauh diizinkan menyerang wilayah Rusia, “Rusia akan memberikan respons keras menggunakan senjata yang lebih kuat,”ucapnya sebagaimana dilansir Reuters. Pernyataan ini mempertegas komitmen Moskow untuk mempertahankan kedaulatannya.
Terkait komentar dari Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, yang menyatakan bahwa Putin sering melewati “garis merah” tanpa eskalasi, juru bicara Kremlin menyebut komentar tersebut berbahaya dan provokatif.
Dalam konteks ini, Volodin juga mengingatkan bahwa Rusia memiliki rudal RS-28 Sarmat atau Satan II, yang dapat mencapai Strasbourg dalam waktu kurang dari empat menit. “Tidak ada yang boleh berilusi tentang kekuatan Rusia,” katanya menambahkan.
Pernyataan Volodin ini menegaskan kembali bahwa Rusia tidak akan mundur jika negaranya diserang. Bagaimanapun, dunia kini tengah melihat ketegangan yang semakin meningkat di antara dua kutub kekuatan global (RED).
Discussion about this post